Jakarta, IDM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad pada Minggu lalu menumbuhkan harapan di Suriah dan akan mendukung proses transisi di negara tersebut.
“Saat ini, kita tengah menyaksikan perubahan di Timur Tengah, dengan perubahan dalam korelasi kekuatan di antara para aktor utama regional. Namun, kita juga melihat beberapa tanda harapan, dan tanda-tanda harapan tersebut terutama datang dari berakhirnya kediktatoran Suriah,” katanya melansir Un.org, Jumat (13/12).
Baca Juga: Hadapi Ancaman Masa Depan, NATO Diminta Beralih Ke Pola Pikir Perang
Suriah merupakan salah satu negara paling represif di Timur Tengah selama lima dekade pemerintahan keluarga Assad. Dengan munculnya harapan itu, Guterres berkomitmen untuk mendukung kelancaran transisi kekuasaan di Suriah.
“Adalah tugas kita untuk melakukan segala hal untuk mendukung para pemimpin Suriah yang berbeda guna memastikan bahwa mereka bersatu, mereka mampu menjamin transisi yang lancar, transisi yang inklusif di mana semua warga Suriah dapat merasa bahwa mereka diterima,” imbuhnya.
Baca Juga: Ukraina Kembali Menyerang dengan Rudal ATACMS, Rusia: Tidak Akan Dibiarkan
Menurutnya, rakyat Suriah sudah terpecah belah selama beberapa dekade. Oleh sebab itu, ia menyerukan saat ini merupakan waktunya untuk bersatu dan rekonstruksi menuju yang lebih baik. (bp)