Jakarta, IDM – KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) port visit 2024, sandar di pelabuhan Villa, Vanuatu, Sabtu (9/11) pagi.
Kapal bantu rumah sakit jajaran Koarmada III itu menempuh jarak sekitar 609 mil laut usai berlayar dari Fiji. Adapun Vanuatu adalah negara tujuan ketiga dalam misi pelayaran muhibah dan diplomasi pertahanan ke sejumlah negara di wilayah Pasifik Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI (Dubes RI) atas Australia dan Vanuatu Siswo Pramono mengucapkan selamat datang kepada KRI Wahidin dan para peserta satgas port visit.
Baca Juga: TNI Ajak Masyarakat Nonton Film “Believe-The Ultimate Battle”, Ini Sinopsisnya
“Kami sangat bangga akhirnya dapat melihat KRI Wahidin yang sudah lama kita tunggu dapat sandar di sini. Adapun agenda-agenda yang akan direncanakan selama di Vanuatu, kita bantu dan memfasilitasi,”ujar Siswo, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III.
Sementara itu Komandan Satgas Port Visit 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan dari pihak Dubes RI beserta KBRI hingga atase pertahanan di Vanuatu.
“Kami sudah melewati 2 negara yang menjadi tujuan misi kemanusiaan ini, yaitu Kepulauan Solomon dan Fiji dengan lancar dan aman. Akhirnya, kami sampai di Vanuatu yang merupakan tujuan ketiga,” ungkap Arif.
Dia melanjutkan, selama di Vanuatu satgas port visit akan melakukan beberapa agenda, di antaranya pelayanan kesehatan, cocktail party, bakti sosial, open ship.
“Juga penyerahan obat obatan dan kunjungan kehormatan (courtesy call) ke pejabat setempat dan diakhiri dengan pertandingan olahraga persahabatan,” lanjut Arif.
Vanuatu ialah salah satu dari keempat negara di Pasifik Selatan yang menjadi tujuan KRI Wahidin untuk membawa misi diplomasi pertahanan dan membawa pesan perdamaian. Keempat negara itu terdiri dari Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.
Baca Juga: Jaga Keamanan LCS, Bakamla Serukan Pembentukan ASEAN Coast Guard Forum
KRI Wahidin akan menempuh pelayaran selama 48 hari, yakni dari 9 Oktober-25 November. Misi pelayaran ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh TNI AL, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kapal tersebut membawa 141 awak kapal serta 36 personel staf satgas, terdiri dari penyelam, tim pengamanan, dokter umum dan spesialis hingga pelajar dari Papua.
TNI AL juga menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam hal dukungan penyediaan obat-obatan yang nantinya akan diberikan kepada negara-negara yang dikunjungi. (at)