Jakarta, IDM – Otoritas Keamanan Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan serangan drone bertubi-tubi terhadap beberapa fasilitas. Serangan itu menyebabkan pemadaman listrik di lebih dari 400 kota dan desa di wilayah bagian selatan, tenggara, dan utara.
Dilansir dari Reuters, Senin (20/11), Ukraina kini bersiap menghadapi musim dingin kedua di tengah serangan Rusia yang terus berlangsung. Awalnya, Kementerian Energi menyebut terdapat cukup pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan nasional, namun serangan drone mengakibatkan hilangnya jaringan listrik untuk sekitar 1.550 orang.
Baca Juga: Korut Kecam Potensi Penjualan Senjata AS ke Jepang dan Korsel
Sebelumnya, disebutkan bahwa 416 pemukiman di wilayah Odesa dan Zaporizhzhia telah terputus akibat serangan tersebut. Volodymyr Kudrytskiy, kepala operator jaringan listrik Ukrenergo, memperingatkan agar bersiap menghadapi kemungkinan serangan yang meningkat di musim dingin.
“Kami tidak punya hak untuk bersantai. Tentu saja, kita semua, pekerja energi dan pasukan pertahanan, bersiap untuk menghalau kemungkinan serangan Rusia terhadap infrastruktur energi pada musim dingin ini.”
Baca Juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakati Prinsip Dasar Perjanjian Perdamaian
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan selamat kepada Angkatan Udara karena telah menembak jatuh 29 dari 38 drone Shahed yang memasuki wilayah Ukraina pada minggu lalu.
“Keakuratan (pertahanan) Anda, benar-benar merupakan nyawa bagi Ukraina. Namun, semakin dekat kita dengan musim dingin, semakin banyak orang Rusia yang akan mencoba membuat serangannya lebih kuat,” kata Zelensky. (bp)