Jakarta, IDM – Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah menyerang landasan udara militer di Laut Azov dengan enam rudal balistik ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) dan menegaskan serangan itu tidak akan dibiarkan.
Dilansir dari Telegram, Kamis (12/12), Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengklaim dua rudal yang ditembakkan Ukraina berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Pantsir. Sedangkan, empat lainnya dihancurkan oleh sistem peperangan elektronik.
Baca Juga: Resolusi Majelis Umum PBB Tuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza
“Pada pagi hari tanggal 11 Desember 2024, rezim Kyiv melancarkan serangan rudal dengan senjata presisi Barat di lapangan terbang militer Taganrog di wilayah Rostov,” kata Kemhan Rusia.
“Serangan oleh senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tindakan yang tepat akan diambil,” sambungnya.
Baca Juga: Zelensky Desak Sekutu Pasok 12 Sistem Patriot Tambahan
Sebelumnya, Rusia telah menembakkan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang diberi nama “Oreshnik” ke Ukraina pada tanggal 21 November. Presiden Vladimir Putin menyebut serangan itu sebagai tanggapan usai Ukraina menyerang Rusia dengan ATACMS dan Storm Shadow buatan Inggris.
Selain itu, Putin juga mengatakan bahwa perang dengan Ukraina meningkat menjadi konflik global setelah AS dan Inggris mengizinkan Presiden Volodymyr Zelensky menyerang Rusia dengan senjata mereka. (bp)