Jakarta, IDM – TNI Angkatan Udara (TNI AU) menggelar mekanisme Proses Pelaksanaan Operasi Udara (P2OU) dalam Latihan Angkasa Yudha (AYU) 2022, di mana Komando Tugas Udara Gabungan (Kogasudgab) bertindak sebagai unsur pelaksananya.
“P2OU merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kogasudgab sejak menerima perintah dimulainya operasi atau Rencana Operasi (RO) menjadi Perintah Operasi (PO),” demikian dikutip dari keterangan Dispenau.
Dalam implementasinya, Kogasudgab melaksanakan mekanisme air tasking order (ATO) cycle untuk menjamin sasaran akhir dari operasi dapat tercapai. Sasaran akhir ini merujuk pada perintah komando atas.
Terdapat enam tahapan kegiatan dalam ATO cycle yakni objectives, effect dan guidance pada tahap pertama. Selanjutnya, tahap kedua adalah target development, tahap ketiga adalah weaponering and allocation. Adapun production and dissemination berada pada tahap keempat. Kemudian, tahap kelima memuat tentang execution planning and force execution dan pada tahap keenam adalah assessment.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyebut bahwa mekanisme P2OU dalam Latihan AYU 2022 merupakan fase yang paling krusial untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan suatu operasi udara secara efektif dan efisien.
“P2OU yang dilaksanakan oleh Komando Tugas Udara Gabungan (Kogasudgab) dan berpedoman pada rencana operasi yang telah disusun, harus dikembangkan lagi. Skenario latihan juga harus disusun dengan realistis dan lebih rinci,” ungkap Fadjar saat menerima laporan pelaksanaan mekanisme P2OU latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha (AYU) tahun 2022 di ruang Puskodal Mabesau, Jumat (2/12).
Lebih lanjut Fadjar menekankan agar P2OU terus disempurnakan mengingat mekanisme ini merupakan pentahapan operasi udara yang baru pertama kali dilaksanakan pada Latihan AYU 2022.
Penyempurnaan tersebut terutama dilakukan pada piranti lunak dan struktur organisasinya, serta pelaksanaannya berdasarkan informasi intelijen yang akurat.
Baca: Pesan Aspers KSAU Untuk Wara: Tingkatkan Kemampuan Tugas dan Kemampuan Diri
Sementara Wakasau Marsdya TNI A. Gustaf Brugman pada kesempatan yang sama berharap pelaksanaan P2OU disesuaikan dengan kondisi dan realita yang terjadi di lapangan, termasuk memperhitungkan data intelijen terkini.
“Pentahapan P2OU mulai diperkenalkan dan disosialisasikan di jenjang pendidikan TNI AU, yakni pada tingkatan Sekolah Kesatuan Komando TNI AU (Sekkau),” ungkap Gustaf. (yas)
