Sabtu, 20 April 2024

UEA Rilis Seri Upgrade Drone Kamikaze

BACA JUGA

Dubai, IDM – Pameran industri pertahanan dan kedirgantaraan Dubai Airshow digelar di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), 14-18 November 2021. Ekshibisi ini menjadi forum akbar yang menampilkan beragam kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dan teknologi mutakhir lainnya.

Lebih dari 1.200 ekshibitor dari 20 negara berpartisipasi dalam event yang memamerkan total 160 display pesawat tersebut. Salah satunya, tentu saja tuan rumah penyelanggaraan acara.

Kemarin, pada hari pertama pameran, Minggu (14/11/2021), Konglomerasi Emirat ‘Edge Group’ memperlihatkan kepada publik untuk kali pertama seri drone vertical-takeoff-and-landing UAV QX-5 dan QX-6, serta ‘senjata pintar’ precision-guided munition systemRash 2-H.

Menukil DefenseNews, Senin (15/11/2021), CEO sekaligus Direktur Pengelola ‘Edge’ Faisal Al Bannai mengatakan sepasang prototipe drone seri QX dan sistem senjata Rash 2-H sebenarnya telah diluncurkan 9 bulan lalu.

QX-5 merupakan versi upgrade dari drone kamikaze QX-4. Wahana tersebut diluncurkan pada International Defence Exhibition and Conference di Ibu Kota Abu Dhabi, awal tahun ini.

Drone QX-5 dirancang untuk melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian serta melakukan misi keamanan perbatasan, di antara operasi militer lainnya. Ini adalah pesawat sayap-tetap (fixed-wiing) yang menurut perusahaan memiliki ketahanan hingga 16 jam dengan kapasitas muatan 25 kilogram. Drone ini juga dilengkapi fitur autopilot dan sistem komunikasi.

Keluaran terbaru ini diyakini sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata UEA walaupun saat ini sistemnya masih dalam pengembangan. Unit produksi QX-5 diproyeksikan keluar pada kuartal pertama 2023.

Tidak jauh berbeda, seri QX-6 juga memiliki fitur autopilot dan sistem komunikasi, serta dapat melakukan misi secara mandiri tanpa memerlukan remote control. Wahana ini dipandu menggunakan titik koordinat yang telah ditetapkan atau kamera untuk menyerang targetnya.

QX-6 dapat menampung hingga 150 kilogram untuk memungkinkannya mengirimkan kargo ke lokasi terpencil. Tergantung pada konfigurasi muatannya, sistem ini memiliki daya tahan hingga 4 jam dan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi militer serta komersial.

RASH 2-H

Rash 2-H keluaran Adasi disebut-sebut sebagai sistem amunisi berpemandu yang hemat biaya dan sangat presisi. Sistem ini mampu dengan cepat menghadapi ancaman kecil hingga menengah.

Ini seri tertinggi di kelasnya. Dengan muatan lebih besar dan dapat melakukan misi patroli juga antisipatif pada keamanan perbatasan dan ancaman. Rash 2-H menggunakan sistem laser untuk melacak dan menunjukkan posisi targetnya, baik dalam operasi siang maupun malam hari.

Rash 2-H ini merupakan pengembangan dari Rash 1 yang didasarkan pada mortir 60mm dan Rash 2 dengan mortir 120mm. Perbedaannya terletak pada hulu ledak. (ISSA)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER