Kamis, 25 April 2024

Tradisi Pemukulan Lonceng di TNI AL Ada Aturan yang Tidak Boleh Dilanggar

BACA JUGA

Jakarta, IDM – TNI AL ternyata memiliki tradisi dan ciri khas yang berbeda dengan TNI AD dan TNI AU. Hal itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan organisasi angkatan laut, baik di darat maupun di kapal perang. Salah satunya adalah pemukulan lonceng yang rutin dilaksanakan di tiap markas.

Siapa sangka, penggunaan lonceng sebagai penunjuk waktu dan penunjuk waktu jaga tidak boleh dilakukan sembarangan. Mengutip buku “Tradisi TNI AL” oleh Dinas Perawatan Personel TNI AL, 2020, disebutkan pemukulan lonceng  tidak lebih dari delapan kali.

Baca Juga: Prestasi Prabowo di Kopassus yang Jarang Orang Tahu, dari Pimpin Pembebasan Sandera Mapenduma Hingga Kibarkan Merah Putih di Puncak Everest

Tentunya pembatasan hanya delapan kali bukannya tanpa makna. Ada kepercayaan bahwa pelaut-pelaut zaman dahulu sudah melakukan perjanjian dengan dewa laut. Isi perjanjian tersebut adalah, pukulan lonceng kapal tidak boleh 12 kali atau lebih. Bila dilanggar, maka akan terjadi musibah besar di lautan. Akhirnya disepakati, pukulan lonceng hanya sampai delapan kali.

Lonceng
(IDM/Muhammad Hidayat)

Bunyi lonceng di TNI AL disesuaikan dengan pergantian penjagaan, karena lonceng pada TNI AL dipukul setiap setengah jam sampai pemukulan delapan kali. Kemudian, diulang kembali dan seterusnya. Bunyi lonceng delapan kali itu dapat didengar pada pukul 08.00, 12.00, 20.00, 24.00, dan 04.00.

Baca Juga: Yonif Mekanis 201/JY Buka Posko Mudik, Ada Cek Kendaraan dan Kesehatan Gratis

Tetapi, pada saat-saat tertentu, yaitu pada waktu istirahat, lonceng terkadang tidak dibunyikan. Pertukaran penjagaan dilakukan juga pada waktu lonceng berbunyi delapan kali. Bagi mereka yang bertugas jaga bakal mengetahui bila akan diganti oleh yang lain. Dan bagi prajurit yang harus segera menggantikan penjagaan, sudah dapat bersiap-siap bila mendengar pukulan lonceng tujuh kali.

Bagi kapal yang berlayar, tiap setengah jam pengawas anjungan harus melaporkan kesiapan penjagaan. Hal ini penting bagi perwira jaga untuk mengetahui apakah pengawasnya tertidur atau tidak. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER