Jakarta, IDM – Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 144/JY, Letkol Inf Eko Siswanto mengatakan bahwa tantangan menjaga perbatasan RI-PNG sangat kompleks, setiap tahun jumlah pendatang Warga Negara Asing (WNA) dari Papua Nugini (PNG) terus meningkat, menimbulkan berbagai persoalan, terutama di wilayah yang belum optimal pengawasannya seperti di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yatetkun.
Hal ini dikatakannya saat mendampingi 27 WNA asal PNG terdeteksi memasuki wilayah NKRI di wilayah binaan Pos Kombut, Distrik Kombut, Kab. Boven Digoel, Papua Selatan, Minggu (5/1/2025). Para WNA ini didata, dilakukan pendekatan persuasif, dan sesuai prosedur para WNA diimbau untuk kembali ke negaranya.
Baca Juga:Â TNI AD Gelar Rapat Pembentukan 100 Batalyon Teritorial
“Alasan utama mereka meliputi hubungan keluarga, agama, keturunan, hingga pekerjaan. Banyak jalur kecil, termasuk jalur sungai seperti Sungai Kalimunyu, yang dimanfaatkan untuk masuk ke wilayah NKRI,” ujarnya dikutip keterangan Pendam II/Sriwijaya, Senin, (6/1).
Lebih lanjut, Letkol Eko menggarisbawahi sulitnya membedakan warga pendatang dengan warga asli Papua karena kesamaan bahasa dan ras. Oleh karena itu, pihaknya mengandalkan kolaborasi dengan aparat kampung dan distrik untuk memperkuat pengawasan.
Baca Juga:Â Diikuti Perwira TNI AU, Wingdik 300/Tek Gelar Pendidikan Suspa Teknik Pesawat Terbang
Ia mengatakan pentingnya kerja sama lintas pihak, termasuk dengan pemerintah daerah dan aparat imigrasi.
“Kami berkomitmen menjalankan tugas dengan tetap mematuhi aturan hukum dan undang-undang yang berlaku. Dengan langkah kolaboratif, dan prosedural diharapkan masalah ini dapat diselesaikan secara efektif,” katanya. (rr)