Jakarta, IDM – TNI AL meluncurkan dua kapal perang jenis patroli cepat (PC) 60 meter, yakni KRI Tuna-876 dan KRI Marlin-877 di Batam, Kamis (7/9).
KRI Tuna-876 adalah produksi PT Karimun Anugrah Sejati di Batam dengan masa pembangunan selama dua puluh dua bulan terhitung ditandatanganinya kontrak, pada 28 Oktober 2021.
Kapal dengan panjang 62,40 meter, pebar 8,80 meter, dan tinggi 19,37 meter ini memiliki kecepatan maksimal 24 knot serta kecepatan jelajah sejauh 17 knot.
Baca Juga:Â Ladokgi TNI AL Beri Bantuan Pembuatan Gigi Tiruan kepada 250 Veteran RI
KRI Tuna-876 dipersenjatai satu unit meriam kaliber 40 mm dan dua unit meriam kaliber 12,7 dengan jumlah personel pengawak 50 orang dan ditempatkan dibawah komando Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal I.
Sementara KRI Marlin-877 diproduksi PT Palindo Marine, Batam. Kapal yang memperkuat Satrol Lantamal VI ini memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, tinggi 4,85 meter, draught 2,8 meter, dan displacement 520 ton.
Kecepatan maksimum kapal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, kecepatan ekonomis 15 knot, endurance lima hari dan mampu membawa pengawak sebanyak 50 personel.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, mengatakan saat ini TNI AL memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dengan menambah alutsista berupa kapal perang karya karya anak bangsa.
Baca Juga:Â Panglima TNI Tiba-tiba Muncul di Makostrad, Ada Apa?
“Pembangunan kapal perang, sejalan dengan program pemerintah dalam pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri pertahanan masional menuju kemandirian pemenuhan alutsista,” ujar Ali dikutip dari keterangan Dispenal, Jumat (8/9).
Ali juga menyampaikan KRI Tuna-876 dan KRI Marlin-877 memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 37 persen.
“Ini yang kita inginkan, bagaimana agar penggunan TKDNÂ terus meningkat kedepannya sehingga kemandirian Industri Pertahanan Dalam Negeri akan terwujud,” kata Ali. (at)