Jakarta, IDM – Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal) Letjen (Mar) Nur Alamsyah membuka pendidikan brevet TNI AL di Surabaya, Rabu (6/11).
Adapun pendidikan brevet kali ini meliputi beberapa program pelatihan khusus, seperti penerbang, calon awak kapal selam, penyelam, Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Intai Amfibi (Taifib).
Baca Juga: Marinir Indonesia-Amerika Ikuti Latma Keris Marex 2024 di Batam Kepri
Dalam pelaksanaannya, pendidikan penerbang dijadwalkan selama 18 bulan, sedangkan program-program lain seperti calon awak kapal selam, penyelam, Kopaska, dan Taifib akan berlangsung antara 7 hingga 10,5 bulan.
“TNI AL sebagai bagian dari TNI harus selalu siap menghadapi spektrum ancaman yang terus berkembang,” tegas Alamsyah dalam amanatnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II.
Alamsyah menilai, kekuatan armada kapal perang, pasukan Marinir, pesawat udara, dan pangkalan yang terintegrasi dalam sistem senjata armada terpadu (SSAT) merupakan keunggulan TNI AL.
“Kekuatan TNI AL yang terintegrasi dalam SSAT harus terus dibina seiring kompleksitas tugas, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP)” ujarnya.
Baca Juga: Sebanyak 10 Penerbang Angkatan Darat Dapat Penghargaan dari Filipina
Dia menambahkan, para prajurit TNI AL yang mengikuti pendidikan brevet ini merupakan yang terpilih dan terpercaya untuk mengemban tugas-tugas khusus.
“Saudara akan dididik menjadi prajurit dengan kemampuan khusus yang akan mengemban tugas-tugas di jajaran TNI dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang,” kata Alamsyah. (at)