Jakarta, IDM – Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan), Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji membagikan sejumlah pandangannya terkait kemandirian industri pertahanan (inhan) dalam negeri.
Hal itu ia sampaikan lewat karya bertajuk ‘Memoar Jejak Langkah Sang Perwira: Pengambilan Keputusan di antara Ketidakpastian’ yang ia luncurkan di Jakarta, Selasa (12/11).
Dalam buku tersebut, Agus memaparkan pengalamannya mengisi sejumlah posisi strategis di bidang pertahanan seperti Sekretaris Utama (Sestama) di Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Sekjen Kemhan pada periode 2019-2020.
Baca Juga:Â Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mantan Sekjen Kemhan Terbitkan Memoar
Soal industri pertahanan, Agus menilai pemerintah memiliki peran krusial untuk membenahi sejumlah tantangan yang ada. Salah satunya terkait birokrasi yang menurutnya rumit.
“Langkah kebijakan percepatan kemandirian pertahanan dengan penyederhanaan birokrasi proses pengadaan barang dan jasa,” kata Agus.
Beberapa rekomendasi lain yang juga ia ajukan adalah pembuatan road map industri pertahanan dan memastikan konsistensi kebijakan bidang pertahanan.
Baca Juga: KSAD Minta Prajurit TNI AD Dekat dengan Rakyat dan Jangan Disakiti
“Ketergantungan Inhan akan berdampak pada aspek ekonomi, politik dan pertahanan negara, antara lain aspek embargo, pembatasan penggunaan operasional, ketidaksiapan maupun penurunan kekuatan alutsista,” tuturnya.
‘Memoar Jejak Langkah Sang Perwira: Pengambilan Keputusan di antara Ketidakpastian’ merupakan karya ketujuh yang berhasil Agus rampungkan. Selain menggambarkan kiprah Agus selama menjadi perwira hingga purna tugas, buku berisi 202 halaman ini juga mengisahkan masa kecilnya yang tidak mudah. (un)