Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebutkan bahwa pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner merupakan sebuah masalah internal yang mempengaruhi kondisi konflik di Ukraina. Menurutnya, insiden tersebut juga mengungkapkan adanya "keretakan" di kepemimpinan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan terima kasih kepada pasukan keamanan dan penduduk Rusia karena telah bersatu menentang pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok tentara bayaran Wagner pada beberapa waktu lalu.
Cina menyatakan dukungan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempertahankan stabilitas nasional negaranya usai pasukan tentara bayaran Wagner berencana melakukan pemberontakan oleh pada beberapa waktu lalu.
Pemerintahan Rusia secara tegas menolak pemberontakam senjata yang dilakukan oleh kelompok tentara bayaran Wagner pada beberapa waktu lalu. Tindakan itu disebut bertujuan untuk mengacaukan situasi di Rusia dan menguntungkan musuh eksternal.
Pasukan bayaran Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin, batal bergerak ke Ibu Kota Moskow dalam aksi kudeta pada beberapa waktu lalu. Kini, Prigozhin dilaporkan menuju ke Belarus usai ia melakukan kesepakatan dengan Putin, yang dimediasi Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di Belarus merupakan sebuah ancaman nyata. Menurutnya, keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin itu tidak bertanggung jawab.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa keadaan Ukraina saat ini telah kekurangan pasokan senjata untuk digunakan di medan tempur. Menurutnya, Ukraina akan sangat bergantung dengan bantuan senjata militer dari negara-negara barat yang justru memperpanjang konflik.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sebuah senjata nuklir taktis telah dipindahkan ke Belarus pada beberapa waktu lalu. Menurutnya, alasan dari keputusan penyebaran senjata nuklir tersebut yaitu sebagai bentuk peringatan terhadap barat akan kekuatan yang dimiliki Rusia.
Amerika Serikat (AS) mengaku khawatir Korea Utara (Korut) akan memasok senjata tambahan untuk Rusia. Kekhawatiran itu muncul setelah Presiden Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan kerja sama strategis dengan Presiden Vladimir Putin.
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengungkapkan sebuah pesan khusus untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dalam rangka memperingati Hari Nasional Rusia pada Senin (12/6). Dalam pesan tersebut, Kim berjanji untuk terus “bergandengan tangan” serta bekerja sama untuk membangun negara yang kuat dan mempertahankan keamanan global.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa pihaknya akan segera menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia pada 7-8 Juli mendatang. Penyataan itu diungkap Putin saat bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Jumat (9/6).
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militer negaranya untuk memperkuat keamanan di perbatasan. Hal itu dilakukan untuk memperlancar pergerakan militer dan warga sipil Rusia ke beberapa wilayah Ukraina yang kini dikuasi Moskow.
Mantan Presiden yang juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa perang di Ukraina dapat berlangsung selama lebih dari satu dekade. Menurutnya, konflik ini akan menjadi periode pertempuran yang sangat panjang dan diselingi oleh gencatan senjata.
Pemerintahan Putin klaim telah merekrut lebih dari 100.000 orang untuk bergabung menjadi pasukan tentara Rusia. Rekrutmen besar-besaran itu disebut menjadi salah satu faktor penting dalam memperkuat kemampuan tempur di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi memperingatkan bahwa Cina dan Rusia telah meningkatkan kerja sama militer di kawasan Asia. Menurutnya, langkah tersebut dapat berpeluang mengubah tatanan internasional.