Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan bahwa pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal balistik antarbenua pada beberapa waktu lalu, sebagai bagian dari upaya mengembangkan persenjataan strategis nasional.
Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua ke laut lepas, sebagai bentuk memperkuat pertahanan dan deterens di kawasan. Namun, tindakan itu dinilai provokatif dan membahayakan oleh negara-negara tetangga.
Rusia akan meningkatkan uji coba rudal balistik antar benua pada 2023 mendatang. Peluncuran akan dilakukan dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun 2022 yaitu setidaknya delapan uji coba.
Korea Utara (Korut) telah menguji senjata strategis jenis baru di negaranya berupa sistem motor bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi. Percobaan ini merupakan upaya untuk terus mengembangkan program nuklir dan kapasitas rudal balistik antarbenua Korut.
Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa mereka berhasil meluncurkan Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) atau rudal balistik antarbenua terbesarnya dalam sebuah tes. Rudal ini dikenal dengan nama Hwasong–17 atau sering disebut rudal monster.
Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) Choe Son Hui menganggap PBB berpihak pada Amerika Serikat (AS) setelah turut bergabung dengan posisi AS yang mengecam uji coba rudal balistik antarberunia Korut baru-baru ini. Menurut Choe, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengabaikan Tujuan dan Prinsip Piagam PBB yaitu menjaga ketidakberpihakan dan objektivitas.
Negara-negara G7 mengecam keras peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara (Korut) dan menyerukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan langkah tegas yang signifikan dalam menanggapi aksi rezim tersebut.
Korea Utara (Korut) menembakkan sebuah rudal balistik antarbenua yang jatuh di Laut Timur, Jumat (18/11). Korut pun membuat pernyataan bahwa peluncuran rudal mereka merupakan bentuk peringatan terhadap aktivitas militer AS dan sekutu yang semakin kuat di Semenanjung Korea.