Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya sepakat untuk memasok delapan M60 AVLB (Armored Vehicle Launched Bridges) ke Ukraina dalam bantuan pertahanan terbaru senilai US$400.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk pertama kalinya bertemu dan berdiskusi dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di sela-sela Konfrerensi G20 di New Delhi, India pada Kamis (2/3). Dalam diskusi yang berlangsung sekitar 10 menit ini, Blinken mengatakan kepada Lavrov bahwa AS akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan dan mendorong perang untuk diakhiri dengan persyaratan perdamaian yang disetujui Pemerintahan Zelensky.
Peluncur roket HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu persenjataan yang efektif untuk mengangkal serangan udara Rusia terhadap Ukraina. Oleh karena itu, negara-negara di kawasan Asia Pasifik mempertimbangkan untuk membeli sistem persenjataan tersebut, untuk menghadapi dinamika ancaman yang terus berkembang.
Amerika Serikat (AS) telah menyetujui untuk menjual persenjataan ke Taiwan termasuk rudal canggih untuk jet temput F-16 dengan total senilai US$ 619 Juta. Langkah tersebut dilakukan Pemerintahan Tsai Ing-wen setelah Angkatan Udara Cina memasuki zona zona pertahanan udara negaranya selama beberapa hari.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Irwan Pramuda meninjau langsung pelaksanaan latihan bersama air to air refueling antara jet tempur F-16 TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan pesawat Boeing KC-135 Stratotanker Hawaii Air National Guard, Amerika Serikat (AS), Rabu (1/3).
Sebuah badan intelijen geospasial bernama BlackSky menunjukkan hasil citra satelit bahwa Cina membangun pangkalan Angkatan Laut rahasia di lepas pantai Ream, Kamboja. Hal itu menjadi bukti ambisi Cina untuk memperluas pengaruhnya di Kawasan Indo-Pasifik.
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-Yeol mengatakan bahwa kerja sama trilateral antara Jepang dengan Amerika Serikat (AS) harus semakin dipererat di tengah meningkatnya ancaman aktivitas nuklir Korea Utara (Korut).
Thailand dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan bersama (latma) Cobra Gold yang melibatkan 7.394 peserta dari 30 negara. Tahun ini menjadi latihan perdana dengan skala penuh setelah tiga tahun tersendat akibat pandemi, yang memperkuat aliansi keamanan Amerika Serikat dengan negara-negara di Asia.
Iran mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan rudal jelajah yang mampu menjangkau target hingga sejauh 1.650 kilometer. Rudal yang diberi nama Paveh ini disebut sebagai yang tercanggih dan menjadi langkah Iran untuk upaya defensif maupun pencegahan.
Perwakilan Israel dan Palestina sepakat untuk mengambil langkah menuju deeskalasi dan memulihkan perdamaian setelah konflik terjadi di sekitar wilayah West Bank selama bertahun-tahun. Kesepakatan tersebut di raih melalui perundingan bersama kedua negara dan perwakilan dari Yordania, Amerika Serikat dan Mesir di Aqaba, Yordania, Minggu (26/2).
Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Pemerintah Cina sedang mempertimbangkan untuk memasok bantuan senjata seperti pesawat nirawak dan amunisi ke Rusia. Menurut penelitian tersebut, negosiasi harga antara Cina dan Rusia sedang berlangsung terkait persenjataan yang akan dikirim.
Pertama kalinya dalam sejarah, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) berhasil menerbangkan Jet tempur F-16 menggunakan bantuan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Bahkan, jet tempur tersebut sukses mengudara selama 17 jam.
Saat Cina membangun lebih banyak armada dan meningkatkan kekuatan militernya, timbul urgensi bagi AS untuk melakukan hal yang sama. Sebagai dua negara yang bersaing, AS dinilai masih harus mengejar pembangunan kapal laut yang lebih sedikit dibanding Cina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START yang membatasi persenjataan nuklir strategis termasuk jumlah hulu ledak jarak jauh serta kapal selam bersenjata nuklir kedua belah pihak.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah mengadopsi pendekatan kebijakan luar negri berupa mencari aliansi dan memulihkan hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) karena adanya ketegangan yang meningkat dengan Cina. Selain memulai kembali patroli bersama, Filipina memberikan akses kepada AS untuk menghidupkan kembali industri pertahanannya di bekas pangkalan Angkatan Laut di Teluk Subic.