Jakarta, IDM – Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Andyawan Martono mengatakan, kesiapan penggelaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) bukan hanya tentang mengoptimalkan seluruh sistem dan infrastruktur yang sudah tersedia saat ini, namun juga mempertimbangkan dampak penggelaran ini terhadap renstra TNI AU berikutntya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakasau saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) gelar pesawat A-400M MRTT di ruang rapat Wakasau, Mabesau, Jakarta, Senin (7/10).
Baca Juga: Anggota DPR Siap Perjuangkan Kesejahteraan Prajurit
“Kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang membatasi, untuk meminimalisir risiko ketika penggelaran alutsista tersebut di masa mendatang,” sambunf Marsdya TNI Andyawan dikutip dari keterangan foto dalam instagram @militer.udara, Selasa (8/10).
Keputusan yang akan diambil saat ini, lanjut Wakasau akan memengaruhi TNI AU secara operasional dan berdampak pada kemampuan TNI AU dalam mendukung misi Operasi Mobilitas Udara di dalam negeri dan bantuan kemanusiaan di kawasan.
Kehadiran A-400M untuk memperkokoh kekuatan TNI Angkatan Udara (TNI AU) merupakan hasil diplomasi Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah menandatangani kontrak pemesanan dua unit pesawat Airbus A400M di sela-sela acara Dubai Airshow pada November 2021.
Baca Juga: Cerita Warga Perbatasan Simpan Granat Aktif Sejak Perang Timor-Timur
Sebagai pesawat angkut dan tanker udara dengan kemampuan multi-peran, A-400M MRTT memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya jelajah serta fleksibilitas operasi TNI AU, baik dalam misi di dalam maupun luar negeri.
“Penempatan yang tepat akan menjadi kunci untuk memastikan kesiapan maksimal dan respons cepat dalam berbagai skenario, mulai dari operasi militer seperti dukungan personel; logistik; dan air to air refueling, hingga misi nonmiliter, seperti bantuan kemanusiaan dan bencana alam,” pungkas Marsdya TNI Andyawan. (yas)