Selasa, 19 Maret 2024

Seriusi Kerjasama Pengembangan Smart Guided Bomb MK-82, Delegasi Safran Kunjungi Pindad

BACA JUGA

Bandung, IDM – PT Pindad (Persero) akan memproduksi badan dan isi bahan peledak bom MK-82 yang digunakan untuk jet tempur generasi 4.5 Rafale TNI Angkatan Udara (AU).

Kerja sama di bidang bom MK-82 untuk mendukung Highly Agile Modular Munition Extended Range (HAMMER) Smart Bomb yang nantinya akan digunakan di pesawat tempur Rafale. Pindad berperan untuk memproduksi badan dan isi bahan peledak untuk bom

Dalam upaya untuk memproduksi Bomb MK-82 tersebut, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa telah menerima kunjungan dari delegasi Safran Electronics & Defense Prancis yaitu Andrea Bianchini, Clarisse Madeleine, dan Patrice de Tervea di Gd. Direktorat Pindad Bandung, Selasa, (12/4)

Direktur Teknilogi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa menyampaikan bahwa dengan kerjasama ini kedepan Pindad akan memiliki kemampuan menghasilkan dan mengembangkan produk smart guided bomb.

“PT Pindad memiliki kemampuan mengembangkan produk dan juga memproduksi MK-82 yang digunakan di rafale menjadi salah satu faktor kita menjalin kerjasama dengan Safran, pabrikan yang memiliki reputasi tinggi di bidang pertahanan dengan smart guided bomb-nya. Safran sangat serius menjalin kerjasama pengembangan smart guided bomb MK-82 dengan Pindad yang akan memproduksi dan safran sebagai penyedia guidance kit sehingga kedepan Pindad juga akan memiliki kemampuan tersebut disesuaikan dengan kondisi di Indonesia,” ujar Sigit “kata Sigit dalam keterangan resminya, Kamis (14/4/2022)

(Dok Pindad)

Dengan strategic partnership yang dilakukan, Sigit berharap Pindad akan menjadi lead integrator dan memperkuat kemampuan ekosistem industri pertahanan di dalam negeri.

“Sesuai amanah UU 16 tahun 2012 tentang industri pertahanan, lead integrator produk pertahanan harus dari domestik, kita membangun kemampuan defend id yang lebih kuat dan menjalin networking strategic partnership dengan mitra global dimana Safran merupakan salah satunya,” lanjut sigit.

Setelah pembahasan dan diskusi produk, Direktur Teknologi dan Pengembangan, delegasi Safran kemudian melaksanakan plant tour untuk meninjau fasilitas produksi tempa & cor serta machining perusahaan. Safran juga akan meninjau fasilitas produksi munisi kaliber besar di Divisi Munisi Turen, Malang pada tanggal 13 april 2022.

Diketahui, Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama pertahanan yang kuat, khususnya dalam bidang pertahanan. Pada 10 Februari 2022, Indonesia sukses mengakuisisi 6 dari 42 Rafale. Sedangkan, 36 jet lainnya diklaim akan menyusul dalam waktu dekat.

Akuisisi tersebut dilakukan di hadapan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (GIN)

BERITA TERBARU

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER