Jumat, 13 Desember 2024

Selesai Perbaikan, Fregat KRI Oswald Siap Kembali Beroperasi

BACA JUGA

Jakarta, IDM – KRI Oswald Siahaan-354 dari jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II telah menyelesaikan tahapan pemeliharaan perbaikan secara menyeluruh (hardepo).

Kapal perang fregat kelas Ahmad Yani itu siap kembali beroperasi usai menjalani pemeliharaan sistem pendorong pokok, badan kapal, listrik dan bantu. Penyerahan KRI Oswald Siahaan dilakukan di dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Jumat (8/11).

Sekretaris Dinas Material TNI AL (Sekdismatal) Kolonel Laut (T) Bisyar Adib, menyampaikan Dismatal selaku badan pelaksana pusat pembinaan material, berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas kesiapan KRI melalui program pemeliharaan depo maupun platform kapal.

Baca Juga: Jaga Keamanan LCS, Bakamla Serukan Pembentukan ASEAN Coast Guard Forum

Dia melanjutkan, pemeliharaan pada KRI Oswald Siahaan merupakan salah satu program Dismatal pada tahun anggaran 2023-2024.

“Salah satu program Dismatal, tahun anggaran 2023-2024 adalah melaksanakan platform KRI Oswald Siahaan yang sebelumnya tidak dapat beroperasi, dapat kembali beroperasi di laut untuk melaksanakan tugas pokok TNI AL sebagai penegak kedaulatan negara di laut,” ujar Bisyar, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Minggu (10/11).

Pada pelaksanaannya, Bisyar mengungkapkan kegiatan pemeliharaan sistem pendorong pokok, badan kapal, listrik dan bantu KRI Oswald Siahaam terlaksana dengan baik dan aman (zero accident).

Baca Juga: TNI Ajak Masyarakat Nonton Film “Believe-The Ultimate Battle”, Ini Sinopsisnya

“Hal tersebut dapat dicapai berkat kerja sama, kerja keras, dan koordinasi yang baik dari pihak perencana, pengawas dan pelaksana,” tuturnya.

KRI Oswald Siahaan sudah mengarungi perairan Indonesia selama puluhan tahun sejak TNI AL membeli kapal asli Belanda pada 1986 silam.

Kapal asli Belanda ini sebelumnya bernama HNLMS Van Nes (F805), hingga pada akhirnya diganti menjadi KRI Oswald Siahaan. Pemilihan nama untuk KRI ini diambil dari nama prajurit TNI AL sekaligus pahlawan nasional Oswald Siahaan yang gugur dalam pertempuran Teluk Sibolga.

Sebelum berpindah, KRI Oswald Siahaan sempat mendapat peningkatan kemampuan tempur dengan menambahkan sistem pertahanan rudal antipesawat (SAM, Sea to Air Missile) Mistral menggantikan Sea Cat.

Baca Juga: Usai dari Fiji, KRI Wahidin Sudirohusodo-991 Sandar di Vanuatu

Selanjutnya pada 2010, PT PAL Indonesia mengganti senjata rudal yang bersemayam di tubuh kapal perang ini, dari 8x Harpoon McDonnel Douglas produksi AS dengan 4x P-800 Oniks Yakhont buatan Rusia.

Selain rudal, KRI Oswald Siahaan juga dilengkapi berbagai persenjataan, yaitu 1 meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm, 2 Senapan mesin 12.7mm, dan 12 Torpedo Honeywell Mk. 46.

Dengan bobot 2.940 ton dan panjangnya yang mencapai 113,42 meter, KRI Oswald Siahaan mampu menampung 180 personel di dalamnya. Kapal ini juga dilengkapi dek untuk helikopter. Sebelumnya dek ini digunakan helikopter Westland Wasp HAS 1 sebagai heli antikapal selam, tapi saat ini helikopter asal Inggris itu sudah pensiun. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Aksi Fire Power Demo dalam Latihan Angkasa Yudha 2024

TNI Angkatan Udara (AU) menggelar latihan Angkasa Yudha 2024 "Fire Power Demo" di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, (3/12).

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER