Sabtu, 15 Februari 2025
Indonesia
logo
English

Selama 2 Bulan, 322 Siswa Kejuruan Marinir Ditempa Pendidikan Komando

Jakarta, IDM – Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) akan menempa 322 siswa kejuruan Marinir selama 68 hari atau dua bulan ke depan dalam latihan praktik pendidikan komando angkatan ke-175.

Komandan Kodikmar (Dankodikmar) Brigjen (Mar) Ahmad Fajar memimpin upacara pembukaan latihan praktik pendidikan komando Marinir angkatan ke-175, di Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/1).

Sebanyak 332 siswa kejuruan Marinir tersebut terdiri dari taruna AAL tingkat II angkatan 72 (46 orang); pendidikan pertama bintara (Dikmaba) 44/1 (90 orang), dan pendidikan pertama tamtama (Dikmata) 44/1 tahap Sargolan tahun 2024 (186 orang).

Baca Juga: Panglima TNI Ingin Tingkatkan Kemampuan Prajurit di Bidang Anti Teror dan Siber

Dalam kesempatan tersebut, Fajar mengatakan latihan pendidikan komando wajib diikuti oleh para siswa sebagai prajurit Marinir. Latihan ini bersifat khusus, karena di dalamnya memuat berbagai macam materi, baik teori praktis maupun keterampilan.

“Mulai dari keterampilan teknis perorangan sampai dengan taktik satuan kecil, yang semuanya itu merupakan ilmu dasar bagi prajurit komando,” kata Fajar, dikutip dari keterangan Dispen Kodiklatal, Jumat (10/1).

Adapun sasaran latihan pendidikan komando ialah indoktrinasi dan pendalaman. Fajar menekankan kepada para siswa untuk menyiapkan fisik serta mental.

“Agar kalian mampu mengikuti seluruh latihan tahap demi tahap dan mampu menyerap semua materi yang diberikan dengan baik,” lanjutnya.

Baca Juga: Sebanyak 150 Prajurit Wanita Dilantik Jadi Bintara TNI AD

Para siswa akan mendapatkan bekal ilmu dalam bentuk teori praktis maupun praktik, yang akan dibagi dalam beberapa tahap, di antaranya materi tahap laut.

“Pada tahap laut ini, para siswa akan dilatih untuk dapat bertahan di air dengan cara berenang sampai bagaimana teknik mengatasi segala kendala, khususnya di laut,” jelas Fajar.

Selain itu, pada tahap komando, para siwa akan dilatih keterampilan perorangan untuk menghadapi medan berat dengan menggunakan peralatan mountenering dan lainnya, dengan harapan para siswa akan mampu menghadapi segala bentuk rintangan pada saat penugasan.

Kemudian, pada tahap hutan, para siswa akan dilatih taktik bertempur pada medan tertutup, seperti hutan dan gunung dalam bentuk satuan kecil.

“Serta bagaimana cara mengatasi bertahan hidup di hutan, teknik menembak di atas pohon dan lain sebagainya,” tegasnya.

Baca Juga: Pimpin Diskusi, Wakasau Rumuskan Kebijakan dan Langkah Strategis TNI AU Hadapi Dinamika Pertahanan

Lalu, tahap berikutnya adalah teknik dan taktik perang dan lawan gerilya serta bagaimana cara memasuki dan keluar dari daerah musuh (infiltrasi dan eksfiltrasi).

Dan yang terakhir, para siswa akan melaksanakan lintas medan dari Banyuwangi ke Surabaya dengan berjalan kaki (foot mobility).

“Kalian akan melintasi medan-medan yang berat, baik itu gunung, hutan dan jalan diperkeras pada cuaca panas terik, hujan dan gelap sehingga terbentuk jiwa korsa yang kuat sebagai prajurit Baret Ungu yang menjadi kebangaan TNI AL, bangsa, dan negara,” pungkasnya. (at)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Selesai Menunaikan Tugas, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL Kembali ke Indonesia

Sejumlah prajurit Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL mengikuti upacara penyambutan di atas KRI Diponegoro-365 di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, (14/2).

Edisi Terbaru

IDM edisi 31

Baca juga

Populer