Jakarta, IDM – Setiap 12 Mei empat lembaga pendidikan TNI AL, yakni Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal), Akademi Angkatan Laut (AAL), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), dan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), memperingati Hari Pendidikan TNI AL.
Dikutip dari keterangan Dispen Kodiklatal, Jumat (12/5), sejarah pendidikan TNI AL berawal dari berdirinya Jawatan Pendidikan Angkatan Laut pada Maret 1946, atas perintah Markas Besar (Mabes) ALRI di Yogyakarta yang kala itu dipimpin Kepala Staf Umum ALRI Laksamana III Mas Pardi.
Menurutnya, Jawatan dapat dianggap sebagai cikal bakal Direktorat Pendidikan Angkatan Laut (Ditdikal). Sebagai lanjutan dari usaha tersebut, Mas Pardi bersama Laksamana III Adam dan Mayor Martadinata berjuang keras mendirikan Sekolah Angkatan Laut (SAL).
Baca Juga:Â Museum PETA, Saksi Bisu Perjuangan Pembela Tanah Air Meraih Kemerdekaan
Mengingat situasi saat itu masih menghadapi ancaman dari Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia, maka Tegal, Jawa Tengah, dipilih sebagai tempat pendidikan dengan alasan karena kota itu pernah memiliki Sekolah Pelayaran. Apalagi kala itu kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya juga masih jadi ajang pertempuran.
Setelah dipublikasikan melalui Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, Jawatan itu berhasil menarik 200 siswa yang masuk dan selanjutnya mereka ditempatkan di Kesatrian Pendidikan, menempati bekas Sekolah Kepandaian Putri Tegal yang pernah digunakan Jepang untuk menawan tentara Belanda.
Baca Juga: Margonda, Pejuang Depok yang Gugur di Usia Muda
Pascapersiapan selesai pada 12 Mei 1946, SAL Tegal dibuka secara resmi oleh Presiden RI Soekarno dan disaksikan Wakil Presiden Moh Hatta, Panglima Besar Soedirman, para menteri, pejabat teras Mabes ALRI, dan anggota ALRI Pangkalan IV Tegal.
Kemudian, peresmian SAL Tegal ini dijadikan sebagai momen penting dan tonggak sejarah bagi perkembangan pendidikan TNI AL, sehingga akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan TNI AL. (at)