Jakarta, IDM – Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa pihaknya hampir mencapai tujuan operasi khusus yang dilakukan di Ukraina dengan memimpin ‘inisiatif strategis’ dalam pertempuran tersebut.
“Situasi di garis depan tidak menguntungkan Kyiv. Inisiatif strategis di semua bidang adalah milik kita, kita hampir mencapai tujuan kita, sementara angkatan bersenjata Ukraina berada di ambang kehancuran,” kata Sergei Naryshkin, kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia melansir Reuters, Selasa (10/12).
Baca Juga: Putin Tekankan Komitmen untuk Perkuat Aliansi Keamanan yang dipimpin Rusia
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa bagi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah kehilangan legitimasi dan “kemampuan untuk bernegosiasi”. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram, Ukraina telah kehilangan sekitar 39.660 (tentara) selama konflik.
Namun, Zelensky mengungkapkan bahwa Ukraina telah kehilangan 43.000 tentara di medan perang sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022. “Sejak dimulainya perang skala penuh, Ukraina telah kehilangan 43.000 tentara yang tewas dalam aksi di medan perang. Ada 370.000 kasus bantuan medis untuk yang terluka,” katanya melalui platform X pada Minggu lalu.
Baca Juga: Netanyahu Sebut Jatuhnya Rezim Assad Dapat Membuka Peluang Pertukaran Sandera di Gaza
Adapun, Naryshkin merupakan salah satu pejabat Rusia yang memiliki kontak relatif rutin dengan pejabat Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya. Ia dianggap sebagai sosok berpengaruh Kremlin, sehingga pandangannya memberi wawasan dikalangan pengambil keputusan. (bp)