Jakarta, IDM – Rusia meluncurkan serangan rudal balistik dan jelajah ke sejumlah wilayah di Ukraina, yang menargetkan infrastruktur listrik. Hal itu mengakibatkan pemadaman listrik di tengah musim dingin.
“Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melancarkan serangan berkelompok dengan persenjataan presisi dan kendaraan udara nirawak serang ke objek-objek penting infrastruktur gas dan listrik yang menjamin operasi perusahaan-perusahaan industri pertahanan Ukraina. Tujuan serangan telah tercapai,” tulis Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia melalui Telegram, Rabu (15/1).
Baca Juga: Rusia-Iran akan Sepakati Perjanjian Strategis, Menlu Lavrov: Tidak Ditujukan ke Negara Manapun
Serangan itu terjadi sehari setelah Kemhan Rusia berjanji akan menanggapi serangan udara Ukraina yang menggunakan sejumlah rudal dari sekutu Barat, termasuk ATACMS dari Amerika Serikat (AS).
“Unit pertahanan udara menembak jatuh dua bom udara berpemandu Hammer buatan Prancis, 10 proyektil HIMARS MLRS buatan AS, dan 85 kendaraan udara nirawak sayap tetap,” katanya.
Lebih lanjut, Kemhan Rusia mengklaim bahwa selama 24 jam terakhir, kerugian yang dialami Angkatan Bersenjata Ukraina berupa rusaknya dua tank, dua pengangkut personel lapis baja, lima kendaraan tempur lapis baja, enam kendaraan bermotor, dua senjata artileri, dan empat mortir.
Akibat serangan itu, perusahaan energi nasional Ukraina, Ukrenergo melaporkan pemadaman listrik darurat di enam wilayah. Perusahaan itu telah beberapa terpaksa melakukan pemandaman selama konflik sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga: Iran Luncurkan Kapal Intelijen ‘Zagros’
“Musuh terus meneror warga Ukraina,” tulis Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko melansir AP.
Senada, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa “saat ini tengah musim dingin, dan tujuan Rusia tetap tidak berubah: infrastruktur energi kita”. (bp)