Jumat, 13 Desember 2024

Rusia: Latma Orruda Bukan untuk Lawan ‘Negara Besar’ di Kawasan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov menekankan latihan bersama (latma) Orruda 2024 yang digelar di Indonesia, bukan sebagai ajang ‘perlawanan’ terhadap kekuatan negara besar di kawasan.

Menurutnya, terwujudnya latma Orruda yang perdana digelar oleh kedua angkatan laut ini murni dari hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia yang sudah terjalin dengan baik.

“Saya percaya hubungan kita terutama antara angkatan laut kedua negara merupakan bagian alami dari bilateral antara Rusia dan Indonesia. Latihan ini tidak ditujukan untuk melawan ketiga negara,” ucap Sergey di Surabaya, Senin (4/11).

Baca Juga: TNI AL Ingin Latihan Bersama Rusia Jadi Agenda Rutin

Sergey mengatakan penyelenggaraan Orruda sebagai latihan maritim berskala besar ini bertujuan memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan.

“Ini peristiwa penting dan merupakan bukti angkatan laut kedua negara siap meningkatkan saling pengertian, percaya, dan kerja sama di berbagai bidang. Saya yakin, latihan ini akan menjadi kontribusi sangat besar untuk memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan,” katanya.

Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata menjelaskan latihan militer perdana bersama Rusia tidak memiliki indikasi terhadap hubungan dengan blok barat. Dia menekankan, Indonesia menganut politik bebas aktif dan tidak berpihak dengan kekuatan manapun, dalam hal ini TNI AL bertugas menjalin diplomasi.

Baca Juga: Latihan AYU 2024, KSAU: TNI AU Uji Kesiapan Operasi dalam Melindungi IKN dan Objek Vital Nasional

“Tugas TNI AL di antaranya diplomasi dan sekarang menjalin kerja sama latihan (dengan Rusia) dikaitkan dengan negara barat juga sudah (latihan bersama) lama berlangsung. Jadi, ini tidak ada masalah dengan siapapun,” tegas Denih.

“Kita kan pingin menjadi tetangga yan baik. (Boleh) Bermitra di bidang pertahanan, tetapi bukan berarti untuk membentuk pakta pertahanan,” tambahnya.

Sempat tertunda selama 3 tahun

“Ini memang baru pertama kali yang sudah direncanakan sejak sebelumnya pada 2021 dan itu masih Covid, maka tertunda, baru sekarang bisa dilaksanakan,” tutur Denih.

Orruda merupakan latihan Operasi Militer Perang (OMP) perdana dari hasil kesepakatan pertemuan Navy to Navy Talks (NTNT) pertama, pada 2018 antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia. Awalnya, Orruda rencana digelar pada 2021. Namun, pelaksanaan tertunda karena pandemi Covid-19 masih melanda seluruh penjuru negeri.

Baca Juga: Prajurit Para Raider 323 Berlatih Musik dengan Para Pemuda Kampung Kago

Adapun dalam latma Orruda, TNI AL menurunkan kapal perang jenis fregat dan korvet, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisiepo-368. Selain kapal perang, TNI AL juga mengerahkan helikopter AS565 MBe HS-1306.

Sedangkan Angkatan Laut Rusia mengirimkan tiga kapal perang jenis korvet dari Armada Pasifik, seperti RFS Rezkiy, RFS Gromky, dan RFS Aldar Tsydenzhapov serta kapal tanker berukuran sedang RFS Pechenga. Tak hanya itu, Rusia juga mengerahkan helikopter KA-27 dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Alatau.

Angkatan laut kedua negara itu direncanakan menjalani latma Orruda selama 5 hari, yakni pada 4-8 November yang dilaksanakan di wilayah Koarmada II, Surabaya. Latihan akan terbagi atas dua tahapan (phase), yaitu tahap pangkalan (harbour phase) dan tahap laut (sea phase). (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Aksi Fire Power Demo dalam Latihan Angkasa Yudha 2024

TNI Angkatan Udara (AU) menggelar latihan Angkasa Yudha 2024 "Fire Power Demo" di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, (3/12).

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER