Jakarta, IDM – Rusia dan Cina menggelar patroli gabungan yang melibatkan pesawat Tu-95MS Angkatan Udara Rusia dan H-6K Angkatan Udara Cina di bagian utara Samudra Pasifik dan Laut Bering dekat pantai Alaska.
Kedua negara itu telah melakukan beberapa patroli gabungan sebelumnya, dan Rusia secara rutin menerbangkan pesawat pembom di atas Laut Bering. Namun, patroli gabungan pada Rabu itu merupakan yang pertama digelar di wilayah utara Samudra Pasifik.
Baca Juga:Â Korut Kirim Ratusan Balon Pembawa Sampah ke Korsel, Beberapa Jatuh di Kompleks Kepresidenan
“Durasi penerbangan gabungan pesawat Rusia dan China lebih dari 5 jam. Selama penerbangan, kru Rusia dan Cina membahas masalah kerja sama selama semua tahap patroli udara di area aksi gabungan yang baru,” tulis Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia melalui Telegram, dikutip pada Kamis (25/7).
“Selama patroli, pesawat dari kedua counter dengan ketat mematuhi ketentuan hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing,” tambahnya.
Baca Juga:Â Inggris dan Jerman Sepakat untuk Perkuat Kerja Sama Pertahanan
Setelah menyelesaikan patroli udara gabungan, seluruh pesawat kembali ke pangkalan masing-masing. Patroli tersebut dilakukan sebagai bagian dari implementasi rencana kerja sama militer tahun 2024 dan tidak ditujukan terhadap negara ketiga. (bp)