Jakarta, IDM – Resmi dua Kompi di Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) yaitu Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Kizi Jihandak)/Sura Dharma Santika dan Kompi Nuklir, Biologi dan Kimia (Zeni Nubika)/Waspada Cighra Jaya diubah menjadi Detasemen.
Pengubahan ini ditandai dengan upacara serah teriman jabatan (sertijab) yang dipimpin oleh Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat (Kapusziad) Mayjen TNI Budi Hariswanto, di Lapangan Denzijihandak, Lenteng Agung Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2024).
Komandan Denzijihandak/SDS adalah Kapten Czi Yusuf Yudhistira dan Komandan Denzinubika/WCJ adalah Kapten Czi Satrio Bawono. Keduanya merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2011.
Baca Juga:Â Komando Tugas Gabungan Amfibi dan Pertahanan Pantai Susun Rencana Operasi Latihan Armada Jaya 2024
“Harapan bahwa dengan berubahnya status satuan dari Kompi menjadi Detasemen maka pembinaan satuan harus lebih baik, terarah dan terukur melalui tata kelola manajerial dan kepimpinan lapangan yang handal serta dengan diikuti meningkatnya kualitas kemampuan taktis dan teknis Jihandak/Nubika yang lebih baik dan profesional,” kata Kapusziad Mayjen TNI Budi Hariswanto dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia berharap dengan perubahan status inipun dapat mempererat hubungan dan kerja sama dengan berbagai stakeholder (Kementerian/Lembaga, Badan, Instansi Nasional,Forkopimda dan Universitas).
Untuk diketahui Kompi Kizi Jihandak didirikan pada 22 April 1986 dengan kemampuan penanganan ancaman yang menggunakan bahan peledak rakitan Improvise Explosive Device (IED) dan penanganan bahan peledak yang menggunakan bahan peledak standard.
Baca Juga:Â Koarmada I Kirim KRI Bung Tomo untuk Latihan di Perairan Vietnam
Kompi ini kurang lebih memiliki anggota 75 prajurit terdiri dari 2 peleton lapangan, di mana masing peleton tersusun atas 3 tim yang dilengkapi dengan satu unit mobil penjinak peledak dan alat perlengkapan khusus EOD lainnya.
Sementara itu untuk Kompi Zeni Nubika merupakan satu-satunya satuan yang dimiliki Indonesia dan TNI-AD untuk mengantisipasi ancaman bahaya nuklir, biologi dan kimia.
Di masa pandemic Covid-19 kompi ini mengambil peran penting dalam penanganan wabah ini. Seperti penanganan WNI dari Wuhan, Tiongkok di Pulau Natuna 2019, evakuasi dan observasi WNI dari kapal Grand Princess di pulau Sebaru tahun 2020, Penanganan Covid-19 di RSDC Wisma Atlet tahun 2020-2023. (rr)