Jakarta, IDM – Sebanyak 300 pasukan pendarat gabungan dari Korps Marinir dan Batalyon 1 (Combat Ground) Infanteri Angkatan Darat Australia menyerang musuh di pantai Banongan, Situbondo, Rabu (13/11) melalui operasi amfibi.
Adapun operasi amfibi ini merupakan salah satu rangkaian puncak dari latihan gabungan bersama (Latgabma) Keris Woomera 2024 antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia ADF.
Komandan Kodiklatal Letjen (Mar) Nur Alamsyah, menyampaikan tujuan dari latihan bersama ini untuk menyamakan teknik dan prosedur dari operasi gabungan amfibi yang dimiliki Korps Marinir dan ADF.
Baca Juga: Dukung Program Makan Gratis, Jepang: Kami Sudah Alami Pascaperang Dunia Ke-2
“Saya sangat bangga melihat prajurit berlatih bersama meyelesaikan seluruh rangkaian latihan. Semoga latihan ini akan dapat dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang untuk memupuk kebersamaan, utamanya menjaga stabilitas di kawasan,” tegas Alamsyah, dikutip dari keterangan Puspen TNI.
Pada kesempatan yang sama, Panglima Operasi Gabungan ADF Laksamana Madya Justin Jones, mengungkapkan materi pendaratan hari ini merupakan salah satu dari bentuk latihan peperangan yang begitu kompleks, yakni peperangan amfibi yang melibatkan berbagai unsur.
“Saya sangat terkesan dan melihat perkembangan yang signifikan dari demonstrasi kemampuan militer tiga matra antar kedua angkatan bersenjata dalam latihan gabungan ini,” ujar Jones.
Baca Juga: Jenderal Kostrad Sebut Batalyon 411 Adalah Satuan Legendaris
Adapun beberapa alutsista yang terlibat dalam latihan gabungan operasi amfibi terdiri dari KRI Makassar-590, KRI RE Martadinata-331 sserta dua pesawat tempur F-16 milik TNI AU.
Sedangkan alutsisa milik ADF yang dilibatkan antara lain dua kapal perang Angkatan Laut Australia, HMAS Adelaide dan HMAS Stuart, helikopter serbu MI-17, helikopter Apache AH-64E, helikopter Panther serta tank M1A1 Abrams milik Angkatan Darat Australia.
Selain latihan pendaratan amfibi, akan dilaksanakan pula latihan puncak lainnya seperti latihan operasi gabungan evakuasi warga sipil atau Non-combatant Evacuation Operations (NEO) dan penembakan munisi tajam terintegrasi atau Combined Joint Live Fire Exercise (Calfex). (at)