Selasa, 19 Maret 2024

PTDI Garap Proyek Ubah Tiga Pesawat Militer Malaysia Jadi Patroli Maritim

BACA JUGA

Kuala Lumpur, IDM – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mendapatkan proyek konversi tiga pesawat militer CN235-220 Military Transport menjadi CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) milik militer Malaysia.

Pada pameran Defence Service Asia (DSA) 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan menyerahkan Supplemental Type Certificate (STC) pesawat CN235-220 Military Transport milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).

Penyerahan STC tersebut berlokasi di booth Defend ID Paviliun Indonesia, disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Republik Indonesia, Mayjen TNI Dadang Handrayudha.

Penyerahan Sertifikat ini dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan perawatan pesawat CN235-220 Military Transport TUDM, dimana dari total sebanyak 3 (tiga) unit pesawat CN235-220 Military Transport yang dikonversi menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA), PTDI telah menyelesaikan sebanyak satu unit dan kedua unit lainnya ditargetkan penyelesaian dan delivery-nya pada bulan April dan Mei 2022.

Sistem misi instalasi pada pesawat milik TUDM tersebut telah berhasil memperoleh STC, yang merupakan hasil kerja sama antara Indonesian Defence Airworthiness Authority (IDAA) Kementerian Pertahanan RI dan Directorate General Technical Airworthiness (DGTA) Kementerian Pertahanan Malaysia.

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Panglima Tentera Udara dan TUDM, saya berharap dengan acara serah terima ini dapat menjadi dasar yang kuat bagi kerja sama PTDI, TUDM dan Kementerian Pertahanan Malaysia untuk saat ini dan di masa yang akan datang, serta dapat bermanfaat bagi semua pihak,” jelas Gita.

Dalam ajang internasional pameran DSA 2022, PTDI tergabung dalam Defend ID Paviliun Indonesia bersama-sama dengan PT Len Industri (Persero), PT Pindad, PT PAL Indonesia dan PT Dahana. PTDI promosikan berbagai macam produk unggulannya, seperti pesawat CN235-220, NC212i, N219, maupun MRO.

Hal ini merupakan salah satu upaya perluasan pasar, peningkatan penjualan, serta penjajakan terhadap potensi-potensi kontrak lainnya, baik untuk produk pesawat maupun jasa after sales. (gin)

BERITA TERBARU

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER