Jakarta, IDM – KRI Kerapu-812 yang termasuk dalam program perbaikan atau refurbishment 41 kapal perang, akan memiliki sistem sensor dan persenjataan yang baru.
“KRI Kerapu-812 akan dijadwalkan untuk docking kembali untuk peremajaan sensor dan persenjataan,” ungkap Direktur Produksi PT PAL Indonesia Diana Rossa, dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin (20/1).
Sebelumnya, kapal cepat rudal (KCR) 60 meter yang dirancang untuk patroli dan pengamanan wilayah laut Indonesia ini sempat menjalani pemeliharaan dan perbaikan serius, pada 4 September-4 Oktober 2024 lalu.
Baca Juga:Â Pelajar dan Ibu Hamil di Intan Jaya Terima Program Makan Bergizi Gratis
Kemudian, pada 15 Januari 2025, KRI Kerapu-812 sempat keluar docking dan terlibat dalam mendukung pengamanan kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Kota Ambon, Maluku.
“Secara periodik KRI memerlukan perawatan dan perbaikan di sela-sela waktu operasionalnya yang meliputi sistem propulsi,” kata Rossa.
Perbaikan, lanjutnya, mencakup perawatan bawah garis air, sistem pipa katup, pemeliharaan sistem keselamatan, dan peralatan bahari lainnya.
“Dengan serangkaian perbaikan tersebut, KRI Kerapu kembali laik berfungsi dengan optimal untuk mendukung tugas operasional dan pengamanan nasional,” jelas Rossa.
Baca Juga: Lusa, TNI AL dan KKP Sepakat Bongkar Pagar Laut Tangerang
Menurutnya, proyek refurbishmenf ini tidak sekadar meningkatkan kesiapan operasional kapal, tapi juga menunjukkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri untuk merawat dan memperbaiki kapal perang hingga tingkat yang lebih kompleks.
“Ini hasil kerja kolaborasi berbagai pihak, mulai dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), TNI AL, PT PAL Indonesia hingga para teknisi dan pekerja yang terlibat langsung dalam proyek ini,” ucapnya.
Adapun program refurbishment 41 kapal perang merupakan kontrak PT PAL Indonesia dengan Kemhan untuk peremajaan KRI dalam rangka peningkatan kesiapan operasional TNI AL menopang alutsista matra Laut. Bersama galangan-galangan kapal di Indonesia, PT PAL Indonesia menjadi lead integrator dalam proses perbaikan 41 kapal perang TNI AL, termasuk KRI Kerapu-812. (at)