Sabtu, 20 April 2024

Prototipe I LWS dan RCWS Ditargetkan Selesai November

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama.,S.I.Kom.,M.M, meninjau pembuatan prototipe I laser warning system (LWS) dan Remote Control Weapon System atau Remote Control Weapon Station (RCWS) untuk Ranpur Tank Scorpion di Worksop PT. Respati Solusi Rekatama Cibitung Bekasi, Kamis, (5/8/2021).

Direktur PT. Respati Solusi Rekatama Dhitya Yudhistira., ST.,M.M menyampaikan dalam paparannya bahwa Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation ) merupakan penguatan cahaya melalui emisi dari radiasi yang distimulasi. Laser yang sudah dikembangkan saat ini terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan sifat keluarannya, jenis laser dapat dibagi dalam dua kategori yaitu laser kontinu (CW) dan laser pulsa.

Laser kontinu memancarkan cahaya yang tetap selama medium lasernya dieksitasi, sementara itu laser pulsa memancarkan cahaya dalam bentuk pulsa pada interval waktu tertentu. Laser sering digunakan di berbagai aplikasi di bidang militer, antara lain digunakan untuk mengukur jarak sasaran musuh sebelum melakukan penembakan.

Untuk menghindari tembakan musuh diperlukan sebuah sistem yang akan mendeteksi laser musuh yang digunakan untuk mengukur jarak. Sistem ini dikenal dengan nama Laser Warning System. Laser Warning System (LWS) saat ini belum diproduksi di Indonesia sehingga kebutuhan sistem ini harus melalui import. Mengingat sistem ini sangat penting guna mendukung alutsista maka perlu adanya penelitian tentang Laser Warning System (LWS) agar dapat diproduksi di dalam negeri sehingga dapat mengurangi biaya dan ketergantungan terhadap produk luar negeri.

“Saat ini progress pembuatan prototipe I laser warning system (LWS) untuk ranpur Tank Scorpion mencapai 55 % ditargetkan penyelesaian pada bulan November,” ujar Dhitya.

Photo. Dok: Dispenad

Kadislitbangad Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M., menyampaikan bahwa latar belakang pembuatan prototipe I laser warning system (LWS) untuk ranpur Tank Scorpion cukup beralasan karena dihadapkan dengan rencana strategis dan arah kebijakan pembangunan kekuatan TNI AD. Mempedomani arah pembangunan kekuatan TNI AD yang berorientasi pada pencapaian tugas-tugas TNI AD dalam rangka menunjang tugas pokok TNI, maka pembangunan kekuatan mengacu pada rencana strategis (renstra) TNI AD yang ditetapkan serta adaptif.

“Dislitbang TNI AD sebagai bagian dari kekuatan TNI AD harus memenuhi ketentuan di mana dalam setiap perencanaan program kegiatan yang terkategori sebagai bagian dari upaya pembangunan kekuatan TNI AD termasuk di antaranya program Litbanghan harus berdasarkan renstra yang ditetapkan,” ujar Terry..

Terry menambahkan bahwa perencanaan program Litbanghan Dislitbang TNI AD dalam pengembangan produk pertahanan dan keamanan dalam negeri mulai gencar dilakukan untuk membatasi tingginya ketergantungan Indonesia terhadap produk pertahanan dan keamanan dari luar negeri.

“Hingga saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi Laser Warning System (LWS) sedangkan kita memiliki kemampuan SDM yang mampu untuk membuat LWS walaupun komponen dan sensor masih tetap harus impor. Komponen dan sensor yang diimpor akan mempunyai nilai lebih dan mengurangi ketergantungan pembelian alat jadi dari luar negeri. Efek lain yang bisa diharapkan adalah peningkatan kualitas alutsista dan kemudahan perawatan karena pembuatan dilakukan dalam negeri,” ucap Terry. (nhn/man)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER