Jakarta, IDM – Direktur Utama (Dirut) Len Industri yang juga Direktur holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Bobby Rasyidin mengatakan tambahan 25 radar Ground Controlled Interception (GCI) terdiri dari 13 radar dari Prancis dan 12 radar dari Ceko bisa melindungi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh wilayah udara Indonesia.
“Diharapkan dalam tahun ini, sudah bisa install sekitar 4 sampai 5 site radar, terutama yang meng- cover IKN tadi. Jadi wilayah udara IKN itu kita akan cover dulu. Sehingga threat (ancaman) yang ada di udara, yang datang dari udara itu bisa kita lakukan identifikasi,” kata Bobby dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Senin, (1/7).
Lanjutnya 13 radar ini (dari Prancis) akan ber- interoperability dengan 12 radar buatan Retia, Ceko. Sehingga ini bisa untuk meng- cover seluruh wilayah udara Indonesia yang panjangnya itu sekitar 6000 kilometer yang lebarnya itu sekitar 2.500 kilometer.
Baca Juga: Usai Patroli Hutan, Marinir Indonesia-Amerika Rebut Kota Hawaii dari Musuh
“Itu nanti akan di cover radar GCI,” kata Bobby.
Saat ini progres atau perkembangan pengadaan radar tersebut sudah mencapai 70-80 persen dan masuk fase produksi. Bobby menyebut sebagian besar komponen radar ini masih diproduksi di Prancis, namun untuk komponen utamanya merupakan produksi dalam negeri.
“Jadi 13 radar GCI itu yang diproduksi oleh PT LEN dan Thales itu sudah mulai fase produksinya. Jadi si komponen utamanya radar itu, itu tetap adalah produksi dalam negeri,” kata Bobby.
Baca Juga: Capai Kinerja Positif, Kontrak Pengadaan Alutsista Defend ID Capai Rp190 Triliun
Untuk diketahui, radar GCI ini merupakan salah satu produk unggulan dari PT Len Industri (Persero). Len bekerja sama dengan Thales dalam rangka pemenuhan 13 Radar GCI untuk Kementerian Pertahanan RI.
Dan melalui Kemhan juga Menhan Prabowo mengungkap rencana pembelian 12 radar baru untuk memperkuat pertahanan udara. Prabowo mengatakan rencananya, 12 radar tersebut akan dibeli dari Ceko. (rr)