Jumat, 7 Februari 2025
Indonesia
logo
English

Pentingnya Manajemen Intelektual Pertahanan

sidebar

Jakarta, IDM – Dalam konteks pertahanan negara, saya merefleksikan pengalaman para bapak bangsa sebagai motivasi profesional mengelola sistem pertahanan. Manajemen intelektual pertahanan atau defense intellectual management (DIM) merupakan suatu resultan dari kualitas praktis dan akademis bagi profesional yang diterapkan dalam interaksi kepemimpinan dan manajemen untuk membangun kekuatan pertahanan dalam merespons ancaman dan tantangan multidimensional.

Di era globalisasi tanpa batas yang ditandai kemajuan komunikasi dan informasi serta pengetahuan dan teknologi yang dipastikan memengaruhi tata nilai dan pola penyelenggaraan pertahanan negara dalam menghadapi ancaman dimensional yang kompleks, diperlukan kualitas kemampuan pertahanan yang unggul untuk menekan eskalasi ancaman.

DIM berawal dari panggilan hak dan kewajiban konstitusi membela negara bagi setiap warga negara dari berbagai aspek profesi baik militer maupun nonmiliter. Dalam kaitan memelihara kualitas seorang profesional, sangat baik mengembangkan DIM sebagai suatu adrenalin solusi manakala saat diperlukan, maka DIM menjadi cairan solusi yang muncul seketika tanpa perlu mencari referensi ketika hendak menangani masalah.

Baca Juga: Presiden Korut Kerahkan 250 Peluncur Rudal

DIM bukanlah suatu struktur institusional, tetapi merupakan individual capability profesional yang sarat dengan tantangan, kemauan, dan kesanggupan individual yang tidak diperoleh seketika, tetapi melalui tiga jalur pengembangan.

Jalur pertama adalah pentingnya pendidikan dan pelatihan. Jalur kedua menjalani beragam pengalaman tugas dan kegiatan. Sedangkan jalur ketiga, yaitu melakukan pengembangan diri untuk melengkapi kemampuan.

Tiga jalur itulah yang membentuk modal berharga bagi kemampuan individu. Modal tersebut tentu dihadapkan dengan berbagai pasang surut tantangan bahkan pengorbanan. Di sinilah kualitas profesional dituntut sikap pantang menyerah walaupun menghadapi tantangan sepahit apapun tetap tegar tidak akan punah menghadapi tekanan meski berat.

Baca Juga: Usai Pembunuhan Pemimpin Hamas, Iran Sebut akan Hukum Israel

Tuntutan pertahanan negara saat ini menghadapi permasalahan yang kompleks dan eskalatif tidak cukup dihadapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern dan organisasi militer yang canggih, tetapi memerlukan suatu kualitas DIM yang dikelola dalam kepemimpinan dan manajemen yang multiguna.

Mengapa? Kita tidak boleh terkecoh dengan istilah “perang modern” yang bertumpu pada berbagai ragam kecanggihan teknologi, tetapi akhirnya makna “the man behind the gun” dari seorang profesional itulah yang menjadi tumpuan solusi mengatasi permasalahan yang sebenarnya.

DIM ibarat seorang pilot yang mengumpulkan jam terbang yang harus dijalani sendiri. Semakin sering menangani intensitas masalah, maka semakin tajam kualitas SDM seorang profesional. (Letnan Jendral (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin)

sidebar

Berita terbaru

INFRAME

TNI AD Tanam Ribuan Bibit Tanaman di Kawasan Gunung Hejo Jawa Barat

Personel TNI Angkatan Darat membantu petani menanam bibit bawang di kawasan Gunung Hejo, Purwakarta, Jawa Barat, (6/2).
sidebar

Edisi Terbaru

cover idm edisi 31

Baca juga

Populer

sidebar