Jakarta, IDM – Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa dan Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Anton Yuliantoro menerima Brevet kehormatan Armed dari Danpussenarmed. Tanda kehormatan ini diberikan usai penembakan kehormatan yang dilakukan Pangkostrad sebanyak 21 Munisi SS/9/TS.
“Saya merasa terhormat dan bangga karena diberi kesempatan untuk merasakan penembakan kehormatan sebanyak 21 Munisi SS/9/TS. Saya berharap, sebagai prajurit Divif 2 Kostrad, agar selalu siap dalam mengemban tugas sebagai garda terdepan NKRI. Dalam keadaan apapun, prajurit harus memperkuat keimanan dan ketaqwaan, karena setiap kegiatan latihan harus diiringi dengan doa yang akan mengantarkan kita dalam keberhasilan tugas,” kata Saleh dalam keterangannya dikutip dari Penkostrad.
Baca Juga:Â Kabaranahan Tutup Pekan Olahraga Kemhan
Lebih lanjut ia juga menyatakan kebanggaannya atas semangat prajurit Armed dalam melaksanakan latihan menembak senjata berat.
“Sebagai Satuan yang mengawaki Alutsista tercanggih yang dimiliki TNI AD, prajurit harus juga meningkatkan keahlian dan ketangkasan dalam mengoperasionalkannya, sehingga kemampuan serta profesionalisme dalam mendukung tugas pokok TNI AD lebih teruji,” katanya.
Sementara itu, Pangdivif 2 Kostrad menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan para prajurit dalam mengoperasikan Alutsista yang dimiliki oleh masing-masing satuan Armed TNI AD.
Baca Juga:Â Kolaborasi TNI AU-US PACAF dalam Latma Cope West 2024, Tingkatkan Kemampuan Mobilitas Udara
Latihan menembak senjata berat terintegrasi ini juga menjadi tolok ukur kemampuan prajurit Armed Kostrad dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab mereka sebagai prajurit Artileri Medan sejati.
“Selain mengasah keterampilan di bidang Alutsista, prajurit Armed juga dituntut mampu mengoperasionalkan komputer, mengingat sistem penembakan Alutsista yang semakin komputerisasi,” tutur Pangdivif. (rr)