Jumat, 29 Maret 2024

Pangdam Kasuari Apresiasi Capaian Prajurit Kodam XVIII/Kasuari

BACA JUGA

Manokwari, IDM – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa membeberkan sejumlah pencapaian para prajuritnya dalam konferensi pers yang digelar di aula Kodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Jumat (28/01).

Beberapa pencapaian yang berhasil diraih yaitu mengamankan 15 pucuk senjata di antaranya 6 pucuk Mauser, 1 pucuk AR-15, 1 Pucuk SA VZ 61 Scorpion, 1 pucuk laras panjang rakitan, 4 pucuk pistol revolver, 1 pucuk pistil Baikal Makarov dan 403 butir munisi berbagai kaliber. Selain senjata dan munisi juga banyak pencapaian yang diraih.

(Dok Pendam XVIII/Ksr)

Pangdam menyampaikan apresiasi terhadap prajurit Kodam XVIII/Kasuari yang baru 5 tahun berdiri karena telah bekerja luar biasa.

“Para prajurit Kodam XVIII/Kasuari adalah orang-orang hebat, prajurit yang hebat adalah prajurit yang lahir dari situasi terjelek, terburuk namun mampu mengelola potensi yang ada di wilayah dengan membuat karya-karya terbaiknya sehingga mencapai prestasi,” ungkapnya seperti dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Kodam XVIII/Kasuari yang diterima Redaksi, Sabtu (29/01).

Penangkapan DPO

Keberhasilan penangkapan DPO pasca insiden penyerangan Pos Ramil Kisor juga turut disampaikan. Pangdam menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan telah berhasil menangkap tujuh orang yang saat ini sedang disidangkan di PN Makassar.

“Ada beberapa DPO yang sudah kita tangkap, untuk itu saya menghimbau kepada yang lain yang masih berkeliaran, mari saudara-saudaraku semuanya untuk segera kita bisa tenang membangun di tanah Papua ini. Kalau memang ini sudah kejadian dan memang merasa bersalah segera menghadap ke aparat keamanan untuk menyerahkan diri dan bertanggungjawab,” ungkapnya

Bantuan Pengungsi

Selanjutnya, bersama dengan aparat Kepolisian, Komnas HAM, Forkopimda, Kodam XVIII/Kasuari telah memberikan bantuan kepada para pengungsi pasca pengerangan dan juga memberikan materi-materi trauma healing serta memberikan pembekalan agar mereka dapat kembali.

“Kodam XVIII/Kasuari menjamin situasi keamanan. Kami sudah melaksanakan tiga kali pengembalian pengungsi tahap pertama 70 orang, kedua 250 orang yang ketiga menjelang Natal ada 135 orang. Saya berharap banyak rekan-rekan dan para pelaku-pelaku ini harus bertanggungjawab, berani berbuat harus berani bertanggung jawab,” tambah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Papua adalah bagian dari NKRI

(Dok Pendam XVIII/Ksr)

Selanjutnya ia menjelaskan bahwa Kodam XVIII/Kasuari bersama Polda Papua Barat juga telah melakukan penangkapan terhadap tokoh TPN-PB Pieter Manggaprow pada 3 Desember 2021 yang akan memasok munisi, HT dan perlengkapan lainnya ke KST di Maybrat.

“Kita juga melakukan dialog di antaranya adalah dengan para-para ketua adat, yang perlu kita ambil salah satu dari audien yang hadir pada saat itu yaitu mantan tokoh aktivis OPM. Beliau dulunya adalah seorang yang memperjuangkan Papua merdeka sampai di tingkat sidang umum PBB namun dari hasil sidang PBB di sana bahwa menyampaikan Papua adalah bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya.

“Untuk itu kepada rekan-rekan semuanya saudara-saudara kita yang masih berseberangan yang masih memperjuangkan Papua Merdeka ini mari kita hentikan. Untuk itu jangan buang-buang energi, mari kita segera membangun karena begitu banyak peluang kesempatan kita sebagai warga Papua, saya menghimbau karena kita ini bersaudara,” ujar Pangdam.

Pada kesempatan yang sama Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa juga menyesalkan insiden penyerangan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) yang mengakibatkan gugurnya prajurit TNI, di mana salah satu prajurit TNI itu merupakan putra Papua Raja Ampat, putra Saireri.

“Sekali lagi dalam kesempatan ini saya berharap mari kita segera bangun tanah Papua, saya titip kepada seluruh masyarakat Papua Barat. Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, mari kita bersatu membangun Papua Barat untuk masyarakat, anak cucu kita, karena kita tidak bisa membangun sendiri membangun tanah Papua ini, kita butuh kerjasama karena merawat Papua ini sama dengan merawat Indonesia,” ujar Pangdam.

(Dok Pendam XVIII/Ksr)

Ia menghimbau kepada kelompok yang masih berseberangan masih termakan isu mimpi-mimpi Papua merdeka, untuk menghentikan perjuangan Papua Merdeka.

Pangdam juga menegaskan secara de facto dan de jure Papua ini bagian dari NKRI dan perhatian negara terhadap Papua saat ini juga luar biasa pembangunan tidak hanya jawasentris atau mungkin di luar Papua tidak saat ini sudah Indonesia sentris.

Turut hadir mendampingi Pangdam dalam konferensi pers tersebut di antaranya Asintel, Asops, Aster Kasdam XVIII/Kasuari dan Kapendam XVIII/Kasuari. (yas)

BERITA TERBARU

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER