Jakarta, IDM – Badan HAM PBB (Office of UN High Commissioner for Human Rights/OHCHR) mengecam tingginya jumlah warga sipil yang terbunuh dalam perang di Gaza, dan mengungkapkan bahwa berdasarkan analisisnya hampir 70% korban yang sudah diverifikasi adalah wanita dan anak-anak.
Berdasarkan laporan yang dirilis melalui Ohchr.org, Jumat (8/11), badan itu telah memverifikasi 8.119 dari 34.500 orang yang dilaporkan tewas selama enam bulan pertama perang di Gaza. Mereka menemukan bahwa sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak, yang termuda baru berusia satu hari.
Baca Juga: Zelensky Sebut Terdapat Pasukan Korut yang Bertempur Melawan Ukraina
“Dengan jumlah pembunuhan yang diverifikasi oleh OHCHR hingga 2 September 2024 mencapai 8.119 warga Palestina di Gaza, termasuk 2.036 wanita dan 3.588 anak-anak (1.865 anak laki-laki dan 1.723 anak perempuan),” tulis OHCHR.
“Dari angka-angka yang diverifikasi ini, 7.607 tewas di bangunan tempat tinggal atau perumahan serupa,19 di antaranya 44% adalah anak-anak, 26% wanita dan 30% pria,” tambahnya.
Dalam pernyataan terpisah, Kepala OHCHR Volker Türk menekankan pentingnya bagi Israel untuk sepenuhnya dan segera mematuhi hukum internasional. Terlebih, kata Türk, situasi kemanusiaan semakin terdesak karena undang-undang Israel yang melarang operasi UNRWA.
“Pemantauan kami menunjukkan bahwa tingkat pembunuhan dan cedera warga sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan konsekuensi langsung dari kegagalan mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional yaitu prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian dalam penyerangan,” kata Türk.
Baca Juga: Putin Sebut Ukraina Harus Tetap Netral Agar Tercipta Perdamaian
“Tragisnya, pola pelanggaran yang terdokumentasi ini terus berlanjut tanpa henti, lebih dari satu tahun setelah dimulainya perang,” sambungnya.
Ia pun menyerukan agar konflik segera dihentikan dan para sandera harus dibebaskan. “Kita harus fokus membanjiri Gaza dengan bantuan kemanusiaan,” pungkasnya. (bp)