Minggu, 19 Januari 2025

Netanyahu Sebut Jatuhnya Rezim Assad Dapat Membuka Peluang Pertukaran Sandera di Gaza

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah dapat membuka potensi kesepakatan pertukaran sandera di Jalur Gaza.

Pada Minggu lalu, Mantan Presiden Suriah bersama keluarganya itu melarikan diri ke Moskow dan diberikan suaka politik oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Berkuasa selama puluhan tahun, ia akhirnya mengundurkan diri usai tekanan militer dari kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS).

Baca Juga: Presiden Ukraina Tambah Dana untuk Kerahkan Drone di Medan Tempur

HTS menguasai beberapa kota besar di Suriah termasuk Aleppo dan Ibu Kota Damaskus selama hampir dua Minggu hingga akhirnya Assad mengundurkan diri.

Melansir AA, Selasa (10/12), saat pertemuan dengan perwakilan keluarga sandera Israel di Gaza, Netanyahu menyebuy bahwa jatuhnya rezim Assad “sebagian merupakan hasil dari operasi Israel yang menentukan terhadap Hizbullah dan Hamas”.

Baca Juga: Putin Tekankan Komitmen untuk Perkuat Aliansi Keamanan yang dipimpin Rusia

Ia menuturkan, jatuhnya Assad “dapat membuka pintu bagi peluang baru untuk memperkuat kesepakatan untuk mengembalikan para sandera dari Gaza.” Israel memperkirakan saat ini ada 101 tahanan Israel yang ditahan di Gaza.

Adapun, upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas hingga kini belum membuahkan hasil. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, perang tahun lalu telah menyewa lebih dari 44.600 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. (bp)

BERITA TERBARU

INFRAME

Memperingati Hari Dharma Samudera di Teluk Jakarta

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, memimpin upacara dan prosesi tabur dari atas KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW)-992, di Teluk Jakarta (15/1).

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER