Sabtu, 20 April 2024

Nelayan Takut Melaut Ada Kapal Perang China Masuk Natuna Utara, Begini Jawaban Pangkoarmada I

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Menggunakan pesawat TNI AL jenis King Air U-6401, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, S.E., M.A.P. didampingi Asisten Operasi Pangkoarmada I, Kolonel Laut (P) Ashari Alamsyah, CHRMP melakukan kunjungan komando ke garis depan operasi siaga tempur laut di Natuna, Kamis (16/09/21).

Kunjungan Komando Pangkoarmada I ini, guna memastikan kehadiran unsur TNI AL di daerah operasi yang tergabung dalam operasi Siaga Tempur Laut dibawah Kendali Operasi Gugus Tempur Laut Koarmada I. Didepan awak media, Pangkoarmada I menjelaskan situasi secara umum wilayah atau sektor operasi dari Koarmada I, khususnya Laut Natuna Utara yang menjadi daerah operasi prioritas TNI AL dalam hal ini Koarmada I.

“Laut Natuna Utara merupakan wilayah operasi prioritas Koarmada I, karena itu kita menggelar setidaknya empat KRI  untuk melaksanakan operasi penegakkan kedaulatan dan hukum di laut Natuna Utara ini,” kata Laksda TNI Arsyad.

Dalam kesempatan itu Lakdsa TNI Arsyad menjawab pertanyaan soal kabar ketakutan melaut setelah kapal perang China terpantau memasuki Laut Natuna Utara.

“Isu nelayan takut melaut karena ada kapal perang menurut saya masih tanda tanya. Sekarang apa ada alat bukti kalau kita nyatakan ada apa alat bukti itu menunjukan ribuan (kapal perang),” ujarnya.

“Kami akan buktikan apa benar ada, lewat patroli udara maritim, kami juga deteksi dengan radar radius 30 km/mil apakah ada kapal-kapal yang masuk wilayah perairan Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa klaim sepihak oleh China atas sebagian besar Laut China Selatan (tidak termasuk Laut Natuna Utara) yang melibatkan philipina dan vietnam dimana posisi Indonesia sampai saat ini tidak termasuk dalam negara yang ikut mengklaim (non claimant state).

Disisi lain Indonesia masih belum ada kesepakatan dengan Vietnam terkait batas zona ekonomi eksklusif di Laut Natuna Utara. Kedua hal tersebut memberikan dampak pada intensitas kehadiran kekuatan Angkatan Laut maupun Coast Guard Negara asing yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut.

“Sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas mendukung kebijakan pemerintah dalam hal pelaksanaan hak berdaulat dan melindungi segenap kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia tersebut sesuai ketentuan perundang-undangan nasional dan hukum internasional yang berlaku atau telah di ratifikasi, tidak ada toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran di Laut  Natuna Utara” Tegas Pangkoarmada I.

“Tentunya tindakan yang diambil harus sesuai dengan ketentuan hukum positif yang berlaku di Indonesia dan hukum internasional yang telah diratifikasi, sehingga tindakan tegas yang diambil atas dasar professionalisme dan proporsionalitas dengan berpedoman pada standar operasional prosedur yang berlaku,” Pungkas Laksda TNI Arsyad Abdullah.

Pangkoarmada I akan berada di Natuna untuk beberapa hari dan melakukan patroli melalui udara guna memastikan secara langsung keberadaan unsur-unsur KRI yang sedang melaksanakan patroli di Laut Natuna Utara serta situasi Laut Natuna Utara apakah sesuai dengan isu yang beredar akhir-akhir ini. (wan/man)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER