Jakarta, IDM – Komandan Misi Pegase 2024, Brigadir Jenderal Guillaume Thomas mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan misi ini di Indonesia yaitu untuk memperkuat interoperabilitas serta kerja sama pertahanan di antara Angkatan Udara Prancis (French Air and Space Force/FASF) dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Hal tersebut dijelaskan oleh Thomas dalam konferensi pers Misi Pegase 2024 yang digelar di Terminal Selatan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/7).
“Lebih khusus lagi dengan Indonesia, tujuan kami (dalam Misi Pegase 2024) adalah memperkuat interoperabilitas dan kerja sama (pertahanan) air to air; serta memberi dukungan kepada Indonesia,” jelas Thomas.
Baca Juga: Ratusan Prajurit Koarmada II Rampungkan Latihan VBSS di Kapal Perang
Dalam konteks yang lebih luas, Komandan Misi Pegase 2024 turut menjelaskan bahwa misi ini pada dasarnya dilaksanakan oleh Angkatan Udara Prancis untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, serta stabil, sebagaimana komitmen Prancis pada hukum internasional.

“Terakhir, kami ingin agar aset (alutsista) dan postur (pertahanan) Angkatan Udara Prancis di Indo-Pasifik didedikasikan seluruhnya untuk keamanan kawasan (Indo-Pasifik) dan menjamin kebebasan navigasi,” kata Thomas.
Pada pelaksanaan Misi Pegase tahun ini, Angkatan Udara Prancis kembali memboyong sejumlah alat utama sistem persenjataannya (alutsista) ke Jakarta, di antaranya pesawat tempur Rafale; pesawat Airbus A330 MRTT Phenix; dan pesawat Airbus A400M Atlas.
Baca Juga: Sepekan Pencarian LCT Cita XX, KRI Teluk Lada-521 Telusuri Rute ke Ambon
Rombongan pertama pesawat dan personel FASF mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada Sabtu (20/7). Misi Pegase 2024 di Jakarta akan berlangsung selama sepekan dan berakhir pada Sabtu (27/7).
Sejumlah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh personel TNI AU dan FASF dalam misi tahun ini mencakup pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang terangkum dalam kegiatan Subject Matter Matter Expert Exchange (SMEE). (yas)