Jakarta, IDM – Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Turki dan Suriah mengadakan pertemuan di Moskow, Rusia, Rabu (28/12). Pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya sejak konflik terjadi di Suriah pada 2011.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (29/12), Pertemuan trilateral ini dilakukan sebagai upaya normalisasi dalam konflik Suriah selama satu dekade terakhir. Mereka membahas cara menyelesaikan krisis sekaligus memerangi kelompok ekstrimis di Damaskus, Suriah.
“Menhan Turki, Rusia dan Suriah serta kepala intelijen di Moskow telah sepakat untuk melanjutkan pertemuan tripartit untuk memastikan stabilitas di Suriah dan di kawasan secara keseluruhan. Krisis Suriah, masalah pengungsi dan upaya perang bersama melawan semua organisasi ekstrimis di tanah Suriah telah dibahas dalam pertemuan yang konstruktif,” ujar Kemhan Rusia.
Kemhan Turki pun menyatakan hal serupa bahwa pertemuan tersebut dilakukan dalam suasana yang konstruktif dan ketiga belah pihak sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan di waktu yang akan datang.
Sebelumnya, Menhan Turki Hulusi Akar mengatakan bahwa Pemerintahannya sedang melakukan pembicaraan dengan Rusia tentang penggunaan wilayah udara Suriah perihal kemungkinan operasi melawan milisi Kurdi. Selain itu, Akar pun mengatakan bahwa intelijen Turki telah melakukan pertukaran informasi dengan Suriah.
“Kami mengadakan diskusi dengan Rusia tentang pembukaan wilayah udara di Suriah,” ujar Akar.
Baca: Kim Jong Un Ungkap Rencana Tingkatkan Kekuatan Militer
Pertemuan trilateral ini merupakan yang pertama kali sejak Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah pada Maret 2012. Namun, pada Desember lalu, Erdogan mengatakan bahwa kemungkinan dia akan bertemu dengan pemimpin Suriah Bashar al-Assad, setelah konflik selama 11 tahun. (bp)
