Sabtu, 20 April 2024

Mengenal Leonardo RAT 31 DL/M, Radar Baru TNI AU Pelacak Rudal Nuklir

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kabar gembira datang di awal tahun 2023, TNI AU kembali memiliki alutsista baru. Kali ini adalah Leonardo RAT 31 DL/M, radar baru pelacak rudal nuklir buatan perusahaan asal Italia Leonardo SpA.

Berdasarkan keterangan resminya SGI Logistics, (perusahaan logistik yang mengirimkan radar tersebut), Selasa, (7/2) Direktur SGI Logistics, Alvian Damar Kusuma mengatakan radar Leonardo RAT 31 DL/M sendiri dikirim dari Italia pada bulan Januari 2023.

Kusuma melanjutkan pengiriman radar canggih seberat 30 ton membutuhkan penanganan dan tingkat kehati-hatian yang ekstra tinggi. Proses loading dan unloading di Milan dan Jakarta serta pada saat transit di Luksemburg menjadi tantangan tersendiri.

Radar
Radar Leonardo RAT 31 DL/M. (Foto: Twitter @RandomWorldWar)

“Misi penting dalam pengiriman barang berteknologi canggih telah kita atur setiap detail mekanismenya, penting bagi SGI Logistics untuk memitigasi kemungkinan resiko terburuk yang sewaktu-waktu dapat terjadi dilapangan. Terlebih barang yang dikirimkan memiliki dimensi oversize serta harus melewati verifikasi yang ketat dari otoritas kemanan Italia” katanya.

Lalu sehebat apakah radar Leonardo RAT 31 DL/M?

Merunut kilas balik, sebenarnya radar ini hadir berkat penandatanganan kontrak pengadaan PT Len Industri dengan Leonardo SpA saat ajang Defense & Security 2019 lalu.

Radar ini direncanakan akan memperkuat sistem pertahanan udara wilayah NKRI di bawah operasi TNI AU. Radar ini akan dipasang di Satuan Radar 221 TNI AU, Ngliyep, Malang, Jawa Timur sebanyak 1 unit.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) mengatakan hal ini sesuai dengan komitmen TNI AU untuk tetap menjaga wilayah udara Indonesia terutama daerah perbatasan.

“Keberadaan radar itu sendiri juga berfungsi sebagai radar “early warning” dan juga CCI yang berfungsi untuk mengarahkan pesawat tempur untuk menuju sasaran,” kata KSAU.

Radar yang banyak digunakan oleh negara-negara NATO ini beroperasi dalam frekuensi L-band. Bentang antena radar ini berukuran 77 m² (11 meter-7 meter) dengan kecepatan putaran 10 detik atau putaran 6 rpm. Kebutuhan tenaga radar ini adalah 84 kW.

Baca: Air Refueling, Strategi Pesawat Militer Tambah Jarak Tempuh dan Daya Angkut

Radar yang termasuk medium long range ini mengusung teknologi 3D – tiga dimensi yang mencakup 3D (Range, Azimuth, Height) dengan kemampuan pengawasan (pengawasan/penjagaan) dan memiliki jangkauan hingga 400 km serta ketinggian deteksi 30.500 meter.

Radar ini diklaim dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure). (rr)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER