Bali, IDM – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan bahwa momentum Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali, Indonesia merupakan sebuah kesempatan untuk memperkuat kerja sama antar negara melalui pertemuan-pertemuan bilateral. Untuk itu, di sela-sela agenda IPU, BKSAP memanfaatkan kesempatan tersebut dengan melakukan pertemuan dengan beberapa negara mulai dari Belarus, Jerman, Kamboja dan Iran.
“Tentu tadi disampaikan, diharapkan memang adanya satu kerja sama yang lebih komprehensif dan konkret, dimana setelah pandemi berlalu, tentunya ada satu kerjasama antar negara dalam meningkatkan dan menumbuhkan kembali ekonomi pasca pandemi Covid-19,” ujar Putu, usai pertemuan bilateral dengan Iran, Kamboja, Jerman dan Belarus di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3).
Pada pertemuan-pertemuan bilateral tersebut, Putu menyebutkan, masing-masing negara berusaha mendorong kembali kerja sama di berbagai bidang.
Delegasi Iran, misalnya memandang Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang perdagangan, sehingga Iran berharap kerjasama perdagangan antar negara dapat ditingkatkan, ujar Putu.
Lebih lanjut, dengan Delegasi Kamboja, Putu membahas mengenai presidensi Asean Inter-Parliamentary Assembly yang rencananya beralih dari Kamboja ke Indonesia, sehingga memerlukan pertemuan agar transisi dapat berjalan dengan lancar.
“Memang tantangan dalam dua tahun terakhir pandemi menjadi tantangan bagi pertemuan fisik, tapi harapannya ke depan melalui momentum IPU di Bali ini, lebih banyak lagi pertemuan tatap muka guna membahas berbagai isu untuk saling mendorong dan mendapatkan dukungan masing-masing negara dalam berbagai hal,” terang Putu.
Selain itu, dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Putu mengatakan parlemen Indonesia meminta dukungan atas usulan satu emergency item yang digunakan menjadi satu emergency resolution yang berfokus pada perdamaian dan kedamaian dunia.
“Terfokus juga mengenai yang berhubungan dengan kemanusiaan, jadi menyangkut manusianya dan kemanusiaan itu juga menjadi penting dalam resolusi ini,” ungkap Putu.
Terakhir, Putu berharap nantinya deklarasi resolusi yang menjadi kesimpulan dari pertemuan-pertemuan di IPU dapat menjadi momentum untuk bangkit bersama untuk peningkatan ekonomi sekaligus sebagai momentum membuka diri serta tolong menolong antar negara.
“Momentum untuk bagaimana hubungan antar bangsa antar negara dan antar manusia ditingkatkan, karena selama ini kan terkunci di masing-masing negara. Kita bangga dan tentu kita semua dari parlemen dan juga melalui BKSAP yang menjadi ujung tombak diplomasi parlemen terus berusaha untuk membangun diplomasi yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara kita,” tutup Putu. (GIN)