Jakarta, IDM – Kapal selam jenis diesel-listrik milik TNI AL, yakni KRI Cakra-401 kini resmi memiliki komandan baru setelah dilaksanakan serah terima jabatan (sertijab), di Surabaya, Jumat (18/10).
Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Yulius Azz Zaenal yang memimpin sertijab tersebut, menyerahkan tongkat komando KRI Cakra dari Letkol Laut (P) Nurcahya Dwi Asmoro kepada Letkol Laut (P) Asrul Arasad.
Dalam amanatnya, Yulius menjelaskan sertijab komandan KRI merupakan hal yang wajar di dalam suatu organisasi, sebagai suatu pembaruan semangat dan penyegaran pemikiran di lingkungan TNI AL.
“Untuk itu, dalam mewujudkannya, harus dipersiapkan secara cermat melalui pembinaan yang komprehensif,” ujar Yulius, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Senin (21/10).
Baca Juga:Â Beri Kuliah Umum kepada Taruna AAU, Aslog KSAU Soroti Peran Strategis Logistik Mendukung Operasional TNI AU
Lebih lanjut, Yulius menyampaikan tolak ukur keberhasilan seorang komandan bukan hanya dinilai dari aspek operasional, tetapi juga dari pembinaan material dan personel.
“Kepada seluruh prajurit KRI Cakra untuk tetap memiliki semangat, disiplin, dedikasi serta kerja keras dan loyalitas yang tinggi agar prestasi yang telah dicapai dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” tegas Yulius.
KRI Cakra-401 buatan Jerman
KRI Cakra merupakan kapal selam penyerang jenis diesel-listrik tipe 209/1300, yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Howaldtswerke-Deutsche Werft. Kapal itu dibeli dan ditugaskan pada 1980-an oleh TNI AL.
Kapal selam bertenaga diesel-listrik ini memiliki empat mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L dengan daya 1,8 MW (2.400 hp), empat alternator Siemens dengan daya 2.300 hp (1,7 MW), dan satu motor Siemens dengan daya 3,4 MW (4.600 hp) penggerak poros tunggal.
Baca Juga: Daftar 35 Pati TNI AD yang Dimutasi Panglima TNI
Kecepatan permukaan kapal selam ini mencapai 11 knot atau setara 20 kilometer per jam. Namun di dalam air, kapal selam semi listrik itu dapat dioperasikan dengan kecepatan 21,5 knot atau setara 39,8 kilometer per jam. Kapal dengan usia lebih dari 40 tahun itu memiliki daya jelajah maksimum 8.200 mil laut atau sejauh 15.200 kilometer dengan kecepatan rata-rata 15 kilometer per jam.
Kapal itu memiliki panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dengan draft 5,4 meter. Selain itu kapal 209/1300 dapat menyelam maksimum 240 meter, serta berkapasitas maksimal 33 personel. Kapal itu juga memiliki berat selam 1.395 ton, menurut laporan NTI.
Persenjataan KRI Cakra-401
KRI Cakra merupakan pengganti KRI Tjakra buatan Uni Soviet pada 1959. Kapal ini dilengkapi dengan radar pencari permukaan Thomson-CSF Calypso yang mengoperasikan I-band, Sonar suite mencakup Atlas Elektronik CSU 3-2 yang dipasang di lambung kapal yang aktif mencari penyerang menggunakan sonar dan array sonar sayap.
Dikutip dari Navy Recognition, kapal selam ini dipersenjatai dengan delapan tabung torpedo 533 mm, dan dapat membawa hingga 14 torpedo AEG SUT, torpedo Surface and Underwater 21 inci (SUT) yang diproduksi oleh Atlas Elektronik. (at)