Jakarta, IDM – Prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 1 Marinir berhasil melaksanakan terjun tempur dalam latihan operasi dukungan pasukan khusus (Latopsdukpasus) II, di Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (12/12).
Komandan Yontaifib 1 Marinir Mayor (Mar) Dave, menjelaskan kegiatan terjun tempur tersebut diawali pergeseran personel dan material dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Dabo Singkep menuju Bandar Udara Dabo Singkep.
Saat prajurit Yontaifib 1 Marinir tiba di lokasi latihan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian teknik dan taktik oleh jumping master sebelum penerjunan dengan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan.
“Dalam pelaksanaannya, terjun tempur dilaksanakan di Bandar udara Dabo Singkep dengan titik pendaratan (droping zone) di Pantai Todak dan diakhiri penyerangan ke daerah sasaran,” jelas Dave, dikutip dari keterangan Pasmar 1, Jakarta, Jumat (13/12).
Lebih lanjut, Dave menyampaikan terjun tempur ini merupakan salah satu sarana infiltrasi dari udara untuk menyusup ke daerah musuh dengan koordinat yang sudah ditentukan tanpa diketahui oleh lawan.
Tidak hanya terjun tempur, beberapa hari yang lalu prajurit Yontaifib 1 Marinir melaksanakan rangkaian Latopsdukpasus lainnya, yaitu drill pendaratan khusus di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, pada Rabu (11/12).
Dalam materi tersebut, prajurit Yontaitib 1 Marini, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) serta Komando Pasukan Katak (Kopaska) menyamakan persepsi geladi taktik tempur untuk menciptakan suatu manuver yang sesuai dengan skema latihan yang diinginkan.
Baca Juga: TNI AU Bakal Gelar Latihan Air to Air Refueling dengan US PACAF, Kerahkan F-16 hingga KC-135
“Latihan drill pendaratan khusus menjadi tolak ukur Taifib sebagi pasukan khusus TNI AL, dalam hal ini Korps Marinir,” ujar Dave.
Sebelumnya, Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska) Laksamana Pertama Baroyo Eko Basuki memimpin apel gelar pasukan khusus, di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (8/12).
Apel gelar pasukan khusus itu diikuti oleh tiga satuan elite dari TNI AL, yaitu Denjaka, Yontaifib 1 Marinir, dan Kopaska. Selain itu, prajurit KRI Teluk Celukan Bawang-532 sebagai unsur pendukung juga mengikuti kegiatan persiapan tersebut. (at)