Jumat, 19 April 2024

Ladakh Kembali Memanas, China Sesalkan Aksi Provokasi Pasukan India

BACA JUGA

New Delhi, IDM-China menuding tentara India diam-diam melintasi perbatasan sengketa di Himalaya dan melepaskan tembakan peringatan ke arah tentara yang berpatroli.

Terkait aksi provokasi ini, militer China mengatakan, tentara mereka ‘dipancing untuk melakukan aksi balasan’. Namun, tidak dijelaskan rinci tentang aksi balasan yang dimaksud. 

India menolak tuduhan itu. Mereka justru menuding balik pasukan China menembak ke udara selama konfrontasi di wilayah dataran tinggi Ladakh.

Hubungan kedua negara terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

India mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mencoba mendekati posisi India di dekat Garis Kontrol Aktual (LAC) dan ‘menembakkan beberapa peluru ke udara dalam upaya untuk mengintimidasi pasukan kami.’

“Tentara India tidak melanggar batas wilayah LAC atau menggunakan cara agresif apa pun, termasuk menembak,” demikian pernyataan militer India, seperti dikutip dari BBC, Selasa (8/9).

Jika benar, tuduhan penembakan itu akan menandai pertama kalinya penembakan terjadi di wilayah itu dalam 45 tahun terakhir.

Perjanjian tahun 1996 antara kedua negara melarang penggunaan senjata dan bahan peledak dari LAC—sebutan untuk daerah sengketa—meskipun tentara sebelumnya pernah terlibat bentrok di sana.

Media pemerintah China The Global Times, mengutip Juru Bicara PLA kolonel senior Zhang Shuili menyatakan, “Pasukan India telah secara ilegal melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC) ke wilayah pegunungan Shenpao dekat tepi Danau Pangong Tso bagian selatan.”

Tindakan India, tambahnya, secara serius melanggar kesepakatan yang telah disetujui kedua belah pihak. “Memicu ketegangan di kawasan … dan sifatnya sangat keji”, tuturnya.

Di sisi lain, India dalam pernyataan menegaskan tentara berkomitmen menjaga perdamaian. Mereka juga bertekad melindungi integritas dan kedaulatan nasional dengan segala cara.

Juru bicara PLA pun meminta India segera menghentikan langkah-langkah yang dianggap berbahaya, menarik personel yang melintasi LAC, dan menghukum personel yang melepaskan tembakan provokatif.

Ketegangan itu terjadi hanya satu hari setelah militer India memberi tahu pejabat China tentang laporan bahwa lima warga sipil India telah diculik oleh pasukan China dari daerah dekat perbatasan sengketa. Menteri Kabinet India KIren Rijiju melalui linimasa Twitter menyatakan PLA telah menanggapi pesan India.

“Mereka telah memastikan bahwa pemuda yang hilang dari Arunachal Pradesh telah ditemukan di sisi mereka,” katanya, menambahkan bahwa peraturan sedang dibuat untuk menyerahkan mereka kepada pihak berwenang India.

Ketegangan meningkat pada bulan Juni ketika 20 tentara India tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan China. Media lokal mengatakan bahwa tentara telah ‘dipukuli sampai mati’.

Pada Agustus, India menuduh China memprovokasi ketegangan militer di perbatasan dua kali dalam satu minggu. Kedua tuduhan itu dibantah oleh China, yang mengatakan bahwa konflik perbatasan ‘sepenuhnya’ kesalahan India.

Garis demarkasi LAC nyaris tanpa batas yang tegas. Adanya sungai, danau, dan hamparan salju membuat garis bisa bergeser. Para prajurit di kedua sisi—mewakili dua tentara terbesar di dunia—sering berhadapan di banyak titik. 

India menuduh China mengirim ribuan pasukan ke Lembah Galwan di Ladakh, menduduki 38.000 km persegi dari wilayahnya. Beberapa kali dialog dalam tiga dekade terakhir gagal menyelesaikan sengketa perbatasan.

Kedua negara pernah terlibat pertempuran sengit, yakni pada tahun 1962. Kala itu, India kalah perang.

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER