Kamis, 25 April 2024

KSAL Lepas Keberangkatan Ekspedisi Jala Citra I “AURORA”

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M., didampingi Komandan Pusat Hidro-oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P., melepas keberangkatan Ekspedisi Jala Citra “Aurora” TNI AL bertempat di Dermaga Pondok Dayung, Komando Armada (Koarmada) I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (03/08).

Ekspedisi Jala Citra 1 “Aurora” TNI AL ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar Pushidrosal dengan menggandeng para peneliti dari Kementerian, Lembaga dan universitas bidang hidrografi, geodesi, geologi, oseanografi, meteorologi, serta kelautan dan perikanan dalam rangka memperingati 100 tahun hari Hidrografi Dunia, guna mengungkap lebih dalam misteri yang ada di laut Halmahera dan sekitarnya, sehingga dapat turut mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Peringatan satu abad hidrografi dunia pada tahun ini, merupakan momentum emas yang menegaskan eksistensi dan perjalanan panjang serta transformasi peran hidrografi, yang saat ini tidak hanya turut menjamin keselamatan navigasi pelayaran akan tetapi juga memberikan kontribusi bagi kepentingan strategis lainnya.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah 5,8 juta km2, memiliki wilayah perairan dengan mega biodiversitas yang belum tereksploitasi secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya penelitian dan kajian yang mendalam tentang berbagai potensi dan fenomena kelautan yang terkandung di dalamnya.

Ekspedisi Jala Citra “AURORA” TNI AL, yang akan dilaksanakan hingga bulan Oktober 2021 mendatang ini menggunakan KRI Spica-934 sebagai wahana penelitian yang merupakan kapal survei TNI AL di bawah komando dari Pushidrosal sebagai wahana penelitian utama.

Ekspedisi ini bertujuan untuk meneliti sumber daya alam perairan Halmahera dan Papua, serta diharapkan dapat mengungkap lebih dalam misteri yang ada di laut Halmahera dan perairan Papua.

Selain untuk melaksanakan pengumpulan data, hidrografi untuk kepentingan keselamatan navigasi dan pelayaran terkait di lokasi yang merupakan pendekati pemetaan, Keselamatan navigasi dan pelayaran terkait di lokasi yang merupakan pendekat ke pelabuhan-pelabuhan khusus di Halmahera, dimana wilayah perairan pada area tersebut juga memiliki kondisi geologi yang kompleks serta keanekaragaman hayati, sehingga ekspedisi ini juga akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia.

Melalui Ekspedisi ini juga diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan kembali ekspedisi kelautan pada lingkup Nasional lainnya yang dilaksanakan untuk
meneliti sumber daya kelautan Indonesia oleh putra-putri Bangsa Indonesia, seperti Ekspedisi Siboga, Snellius 1 Serta Snellius II Sehingga diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan serta melengkapi inventarisasi potensi sumber daya kelautan serta karakteristik lingkungan laut perairan nasional.

Selanjutnya, penelitian ini diharapkan juga dapat meneliti fenomena aliran pergeseran arus dari Samudra Pasifik ke Laut Banda menuju Samudra Hindia, serta koneksitasnya dengan sistem cuaca dan kandungan mineral bawaan pada kolom air laut.

Sejumlah peneliti selain Pushidrosal akan onboard di KRI Spica-934 dari Kementerian SDM, LIPI, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Papua dan Temate ITB, UGM, BPPT, BMKG, Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB PT. Hidronav Teknikatama dan PT Geotronix Pratama Indonesia.

Nantinya, KRI Spica-934 menjadi wahana penelitian yang merupakan kapal survei TNI AL di bawah komando Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal).

Ekspedisi ini bertujuan untuk meneliti sumber daya alam perairan Halmahera dan Papua yang diharapkan dapat mengungkap lebih dalam misteri yang ada di laut tersebut.

KSAL Laksamana TNI Yudho Margono berharap ekspedisi ini dapat menjadi momentum kebangkitan kembali ekspedisi kelautan pada lingkup nasional untuk meneliti sumber daya kelautan Indonesia.

Sehingga, hal itu dapat menambah khasanah pengetahuan dan melengkapi inventarisasi potensi sumber daya kelautan, termasuk karakteristik lingkungan laut perairan nasional.

“Penelitian ini diharapkan juga dapat meneliti fenomena aliran pergeseran arus dari Samudra Pasifik ke Laut Banda menuju Samudra Hindia, serta koneksitasnya dengan sistem cuaca dan kandungan mineral bawaan pada kolom air laut,” imbuh KSAL Laksamana TNI Yudho Margono . (man)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER