Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan dialog melalui video conference dengan Serda Fredrik di Lapangan Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu (11/5).
Seperti diketahui, Serda Fredrik Lumowa merupakan anggota Kodim 1302/Minahasa yang memiliki bayi kembar siam bernama Joana dan Jofelin Lumowa, selama dua tahun empat bulan dalam kondisi dempet dan atas inisiatif Pangdam XIII/Merdeka dicarikan solusi dengan melakukan operasi pemisahan pada (21/4) lalu serta dinyatakan berhasil.
Sementara itu, Dudung langsung merespons siap membantu operasi pemisahan kedua balita tersebut serta pelaksanaan operasi pemisahan terhadap Joana dan Jofelin yang dilakukan oleh Tim Dokter RSUP Prof. Kandau Manado bekerja sama dengan Tim Dokter dari RSPAD Gatot Soebroto.
“Saya tidak ingin ada prajurit saya maupun keluarganya yang menderita,” ujar Dudung.
Pada saat Video Conference tersebut, Dudung tak bisa menyembunyikan rasa kebahagiaannya saat melakukan dialog dengan Serda Fredrik dan melihat langsung kondisi Joana dan Jofelin yang bisa beraktivitas sebagaimana anak normal pasca dilakukannya operasi pemisahan.
“Mungkin hari ini sepanjang hidup saya merasa yang paling bahagia, karena saya bisa melihat secara langsung bagaimana kondisi anak dari prajurit saya,” ungkap Dudung.
Disisi lain, Mantan Pangkostrad tersebut juga melaksanakan Video Conference dengan Pangdam XIII/Merdeka, Danrem 131/Santiago, Kepala dan Ketua Tim Dokter RSUP Kandau, serta Serda Fredrik Lumowa guna memantau perkembangan pasca operasi pemisahan bayi kembar siam putri pasangan suami istri Serda Fredrik Lumowa dan Marcela Sumakul.
Dudung berharap apa yang dilakukan saat ini tidak hanya sebatas sampai di sini. Ia meminta kepada Pangdam XIII/Merdeka untuk mencari dan menemukan kasus serupa yang memerlukan bantuan dan perhatian pimpinan agar kasus tersebut cepat teratasi sehingga tidak ada prajurit ataupun keluarganya yang menderita. (ADT)
