Jakarta, IDM – TNI AL resmi menonaktifkan operasional salah satu kapal perang jenis angkut tank (LST), yaitu KRI Teluk Hading-538 dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Kamis (31/10).
Pelepasan KRI Teluk Hading dari dinas aktif TNI AL itu dilakukan dalam upacara yang dipimpin oleh Inspektur Kolinlamil Laksamana Pertama Kunto Tjahjono, dengan menurunkan ular-ular perang.
Kunto mengungkapkan, pemberhentian operasional KRI Teluk Hading dikarenakan kondisi kapal yang dinilai telah melebihi batas usia pakai.
“Sudah saatnya KRI Teluk Hading diistirahatkan atau dinonaktifkan dari jajaran Kolinlamil, TNI AL,” ungkapnya, dikutip dari keterangan Dispen Kolinlamil, Jumat (1/11).
Pimpinan TNI AL, lanjut Kunto, telah mempertimbangkan secara matang untuk menonaktifkan KRI Teluk Hading. Hal ini berdasarkan perhitungan efisiemsi dan efektivitas kapal dari segi operasi maupun pemeliharaan.
“Saya menyadari, bagi para pengawak akan merasa berat dengan dihapuskannya KRI Teluk Hading, tapi demikian saya yakin juga terdapat rasa bangga manakala para prajurit ini dapat mengantar dan melepas kapal sampai pada pengabdian yang terakhir,” ucapnya.
Baca Juga: Ini Kemampuan KCR 70 yang Dipesan RI dari Turki
Landing Ship Tank eks Jerman Timur
KRI Teluk Hading merupakan kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. Kapal ini dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada 1978. Mulanya, kapal ini dibuat untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 614.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini dibeli pemerintah untuk TNI AL. KRI Teluk Hading merupakan salah satu kapal yang masuk dalam paket pembelian kapal perang eks Jerman Timur saat itu.
Baca Juga: Koops Habema Kembali Gelar Komunikasi Sosial di Distrik Kenyam
KRI Teluk Hading kemudian masuk dalam jajaran TNI AL pada 1994 dan baru berdinas secara aktif pada 1996 di bawah pembinaan Kolinlamil. Kapal ini bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir dan kerap berfungsi sebagai kapal pengangkut logistik.
Ukuran dan spesifikasi KRI Teluk Hading
KRI Teluk Hading memiliki berat 1.900 ton dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter, dilengkapi 2 mesin diesel, 2 shaft yang menghasilkan 12,000 bhp. Kecepatan maksimal kapal ini mencapai 18 knots, neban maksimal 600 ton. Sensor dan elektronis pada KRI Teluk Hading diperlengkapi radar MR-302/Strut Curve Air/Surface.
Baca Juga: TNI Bantu Bencana di Filipina, Distribusikan Makanan Kaleng dan Air
Kapal angkut dengan sistem persenjataan
Meskipun bukan termasuk armada tempur maupun pemukul, KRI Teluk Hading memiliki sejumlah persenjataan di dalamnya. Sebagai pengangkut logistik KRI Teluk Hading tetap dibekali sejumlah senjata pertahanan diri.
Persenjataan yang terdapat dalam KRI Teluk Hading terdiri dari 1 kanon laras ganda kaliber 37mm model 19391, meriam Bofors 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 km untuk target permukaan terbatas dan target udara, lalu terdapat 2 kanon laras ganda kaliber 25 mm. (at)