Selasa, 23 April 2024

KRI Golok-688 Siap Diluncurkan

BACA JUGA

Surabaya, IDM – TNI Angkatan Laut mendapatkan kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran baru yang diberi nama KRI Golok-688. Armada tempur baru yang dapat memperkuat alutsista Indonesia khususnya untuk TNI Angkatan Laut ini siap diluncurkan di Banyuwangi, Jawa Timur. jelang acara peluncuran ini dihadiri langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono pada Sabtu (21/08/21).

KRI Golok-688 adalah kapal tempur buatan dalam negeri yang dibuat oleh PT Lundin. Berjenis kapal Trimaran, KRI Golok-688 menggunakan multitool yang menyebabkan kapal ini memiliki tiga lambung kapal. KRI Golok-688 sebagai kapal perang pertama sekaligus satu-satunya milik TNI Angkatan Laut yang memiliki tiga buah lambung kapal.

Spesifikasi dari KRI Golok-688 sendiri diperkirakan masih serupa dengan KRI Klewang yang memiliki panjang 62,5 m, lebar keseluruhan 16 m, sarat air 18,7 m, dengan total berat yang dapat diangkut oleh kapal ini berkisar 53,1 ton. Kapal berbobot 200 ton ini memiliki kapasitas bahan bakar solar yang mampu menampung 30.000 liter dengan tangki ekstra 20.000 liter untuk menambah jangkauan operasi.

Sebelumnya, sebuah surat yang berisi kesepakatan antara Pemda Banyuwangi dan PT. Lundin Industry Invest yang ditandatangani pada 10 Agustus 2021, menyiratkan hal penting bagi warganet pecinta dunia alutsista di Indonesia, pasalnya yang menjadi poin dari surat itu adalah persiapan peluncuran KCR (Kapal Cepat Rudal) Trimaran di Pantai Cacalan.Dari foto-foto yang beredar di dunia maya, kapal berdesain stealth ini jika dilihat dari luar tidak ada perbedaan yang signifikan antara KRI Klewang 625 (terbakar habis pada Oktober 2012) dan KRI Golok 688.

Meski begitu, ada beberapa poin penting yang bisa menjadi acuan penting dalam program pengembangan KCR Klewang Class, yaitu pada generasi perdana KRI Klewang 625 dilibatkan vendor asal Swedia, Saab, dimana Saab digadang akan memasok Sea Giraffe 1X 3D compact radar, combat management systems (CMS) 9LV MK4, sistem pengendali tembakan CEROS 200 dan rudal anti kapal RBS-15.

Masih dari Swedia, Klewang Class generasi awal juga dulunya dipersiapkan untuk dipasangi meriam Bofors 40MK4 buatan Bofoers BAE Systems.

Satu yang kurang, kapal ini sayangnya belum disiapkan untuk menghadapi peperangan bawah laut, ASW (anti submarine warfare), terlihat dengan tidak adanya bekal torpedo dan roket anti kapal selam. Namun, seiring dinamika, Saat ini telah mundur dari program pengembangan KCR Klewang Class.

Sebagai konsekuensi, maka generasi lanjutannya yaitu KRI Golok 688 tak lagi mengadopsi solusi dari Saab.

Belum jelas diketahui, apakah untuk KRI Golok 688 akan kembali mengadopsi sistem kendali persenjataan dari CSIC dan CPMIEC (Cina), plus rudal anti kapal C-705 yang menjadi paketnya, atau kah menggunakan solusi dari luar Cina.

Bila tidak ada perubahan, TNI AL rencananya akan memesan empat unit kapal selam kelas KRI Golok. (nhn/man)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER