Jakarta, IDM – Pasca ditangkapnya enam orang diduga agen intelijen asing oleh TNI AL di Nunukan, Kalimantan Utara, anggota Komisi I DPR Dave Laksono meminta pemerintah memperbaiki sistem keamanan serta kemampuan intelijen Indonesia sehingga dipastikan tidak ada kebocoran atau pencurian data negara.
“Tentunya di sini waktunya segera merevisi memperbaiki dan meng-upgrade sistem keamanan dan juga meningkatkan kemampuan intel kita dan petugas keamanan kita, untuk memastikan tidak ada lagi hal-hal yang kemudian kebocoran ataupun juga pencurian data,” kata Dave, Senin, (25/7).
Sementara itu, terkait tiga orang yang juga ditangkap yang merupakan warga negara Indonesia (WNI), Dave meminta perlu ada penelusuran untuk mengetahui bagaimana proses tiga WNI itu bisa direkrut menjadi intelijen asing.
“Dan apalagi melibatkan WNI dan ini harus ditelisik bagaimana mereka bisa direkrut sampai aktif jadi agen asing, dan juga bisa bekerja untuk membocorkan rahasia negara. Dan juga di sini harus lebih ditingkatkan keamanan semua instansi militer ataupun juga kantor-kantor kementerian yang meng-handle hal sensitif,” tutur Dave.
TNI Angkatan Laut dari Satuan Tugas Marinir Ambalat XXVIII, Rabu, (20/7) berhasil menangkap enam orang yang diduga intelijen asing setelah memfoto secara sembunyi-sembunyi terhadap aset militer di Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Keenamnya terdiri dari tiga warga negara Indonesia (WNI) berinisial EW (23), TR (40), dan YY (40), sedangkan tiga warga negara asing (WNA) berinisial LS (40), HK (40), dan BJ (45). (rr)