Jumat, 26 April 2024

Kirov Class, Simbol kekuatan Angkatan Laut Soviet di Era Perang Dingin

BACA JUGA

Jakarta,IDM – Kirov class merupakan salah satu simbol Perang Dingin. Kapal yang merupakan peninggalan era Soviet ini menjadi satu-satunya kapal penjelajah dengan tenaga nuklir dan harus diakui sangat sulit untuk menandingi kapal tersebut.

Kapal ini melewati sejarah panjang yang juga cukup rumit. Pada tahun 1970, Angkatan Laut Soviet melakukan ekspansi besar-besaran untuk melawan kekuatan Angkatan Laut AS dan NATO.

Salah satu kebutuhan mendesak adalah untuk membangun pengganti dari Penjelajah Kelas Sverdlov, yang memiliki sedikit manfaat karena hanya menggunakan senjata 6 inci sebagai persenjataan utama mereka.

Sejak Angkatan Laut Soviet mengerahkan kelompok tempur untuk melindungi kapal selam mereka, sebuah kapal ampuh diperlukan untuk menggantikan Svredlov dan memimpin berbagai kapal dalam pertempuran. Dengan, kapal jauh baru yang lebih besar, maka pengembangan Kirov class pun dimulai.

Kapal ini memiliki panjang 252m dan lebar 28.5m dan memiliki draft 10m. Mereka memiliki suprastruktur sangat besar sedikit ke arah setengah lambung, dengan bagian depan didedikasikan untuk persenjataan. Kapal ini membawa cell peluncuran untuk P-700, S300F, Osa, Silex dll dan peluncur roket RBU anti kapal selam.

Kapal memiliki dua tiang untuk menempatkan dua radar pemindaian 3D yang berbeda, sedangkan bagian buritan memiliki dek besar untuk pendaratan helikopter.

Kirov memiliki sistem propulsi yang unik, campuran antara propulsi nuklir dan dan uap yang disebut sebagai CONAS. Sepasang reaktor KN-3 reaktor air bertekanan melalui turbin dua uap yang menggerakkan dua poros. Penggerak uap termasuk 2 boiler, juga sepasang turbin yang mengubah poros. Sistem ini dapat digunakan secara terpisah untuk pelayaran pada kecepatan sekitar 15-20kn atau bersama-sama untuk kecepatan tinggi lebih dari 30kN.

Kirov dapat berjalan pada kecepatan tertinggi hanya untuk waktu tertentu dan tergantung pada bahan bakar biasa. Kecepatan tertinggi cukup biasa-biasa saja saat menggunakan propulsi nuklir saja.

Kirov Class, Simbol kekuatan Angkatan Laut Soviet di Era Perang Dingin
Foto : DOC/TheNationalInterest.org

Sistem persenjataan dan sistem elektronik pada Kirov Class

Persenjataan utama kapal ini adalah 20 unit rudal anti kapal P-700 Granit yang dapat memiliki hulu ledak nuklir dan konvensional.

Kirov memiliki sepasang SS-N-14 Silex ASW di haluan, fitur sisa Tor SR-SAM di tempatnya. Pertahanan udara utama disediakan oleh sistem rudal S300F yang terdiri dari 12 peluncur dengan masing-masing memiliki 8 cell. Dengan demikian kapal ini total memiliki 96 sel untuk rudal S300.

Kirov mendapatkan varian upgrade yaitu S300FM yang mampu menembak target pada jarak maksimal 200 km. Kirov class juga dilengkapi dengan sistem rudal Tor dan Osa untuk perlindungan jarak pendek. Sedangkan sistem hanud Kashtan dan Ak-630 digunakan untuk pertahanan terakhir. Kedepannya kirov direncanakan untuk membawa rudal hipersonik Zircon

Kirov class juga membawa berbagai sistem sensor yang lengkap. Kapal memiliki kubah sonar yang difungsikan untuk berburu kapal selam dengan sistem sonar tarik yang mampu beroperasi pada kedalaman variabel dan ditempatkan di buritan.

Menggunakan kedua sistem secara bersamaan memungkinkan kirov untuk mencari kapal selam dari jarak jauh tanpa harus mendengarkan suara yang dihasilkan oleh kapal selam itu sendiri. Helikopter kamov-31 yang dibawa oleh kirov class juga dapat bertindak sebagai radar peringatan dini untuk mencari pesawat musuh, rudal, kapal dan kapal selam.

Kapal juga memiliki radar pencari Top Pair 3D pada tiang utama dengan dukungan Top Steer pada tiang kedua. Sehingga ketika salah satu dari radar tersebut sedang mengunci suatu target, radar yang lain dapat terus digunakan untuk mencari target lainnya. Konsep ini juga digunakan pada kelas Slava dan pada banyak kapal-kapal modern seperti frigate kelas Horizon, Daring, Kolkata, kapal perusak Type 052C dan sebagainya

Namun, Angkatan Laut Rusia memutuskan untuk menghancurkan dua kapal dari kelas tersebut. Alasannya, tak ada biaya untuk mempertahankan dan memperbaiki. (wan/mai)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER