Jakarta, IDM – Karo Infohan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas mengatakan pertemuan antara Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menhan Jepang turut membahas sejumlah isu terkini. Salah satunya mengenai Laut China Selatan (LCS).
“Tadi memang sempat disinggung bagaimana update di kawasan khususnya di kawasan Indo-Pasifik ya,” kata Frega di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (7/1).
Ia menyebut, pada prinsipnya Indonesia dan Jepang menyampaikan bahwa pendekatan multilateral dan bilateral akan terus dilakukan sebagai upaya konstruktif membangun perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.
Baca Juga: Perkuat Komitmen Pertahanan, Menteri Pertahanan Indonesia dan Menhan Jepang Bertemu
“Tentunya Indonesia dan Jepang pun memahami bahwa ada ketegangan, ada dinamika yang memang tidak bisa dihindari,” ucap Frega.
Namun, lanjutnya, untuk menyelesaikan dinamika tersebut akan mengacu pada perjanjian UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea).
“Yang paling penting adalah Indonesia mengadopsi politik luar negeri bebas aktif, sehingga kita pun juga tetap menjaga. Makanya kita menjajaki hubungan dengan Jepang. Kita tidak berpihak, kita membuka peluang dengan siapa saja termasuk Jepang,” jelasnya.
Selain pembahasan LCS, Frega menambahkan, kerja sama maritim juga menjadi salah satu topik diskusi antar kedua menhan. Sebagai negara kepulauan, lingkup maritim menjadi salah satu hal fundamental.
“Tadi sempat dibahas juga capaian-capaian Desember 2024 yang lalu itu sudah dilaksanakan Maritime Connectivity Conference dan itu dianggap sebagai capaian yang luar biasa di mana Indonesia dengan Jepang memang jadi co-host. Dan bahkan bukan hanya Jepang dan Indonesia kita juga merangkul negara-negara ASEAN dan negara-negara Pasifik Selatan,” kata Frega.
Saat disinggung rencana pembelian Fregat Mogami, Frega mengatakan belum ada pembahasan lebih lanjut.
“Sementara belum ada, tadi yang dibahas adalah kerja sama bagaimana transfer teknologi pertahanan,” tuturnya. (nhn)