Jakarta, IDM – KRI Diponegoro-365 yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-O Unifil, memulai pelayaran menuju Indonesia dari Beirut, Lebanon, Sabtu (18/1).
Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, menjelaskan dalam perjalanan pulang, kapal perang itu akan singgah di tiga negara wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan.
“KRI Diponegoro-365 akan melalui beberapa etape pelayaran sebelum menuju ke Indonesia mulai dari Jeddah (Arab Saudi); Salalah (Oman); dan Kolombo (Sri Lanka)” jelasnya, dikutip dari keterangan Dispenal, Senin (20/1).
Baca Juga: TNI AL Tegaskan Lanjutkan Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang
Adapun keberangkatan KRI Diponegoro-365 ke Tanah Air pascamenuntaskan misi sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon selama setahun, dilepas langsung oleh Dubes LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari.
Pada kesempatan tersebut, Hajriyanto menyampaikan rasa bangga atas segala dedikasi, pengabdian, dan capaian kepada seluruh prajurit satgas selama tugas, sesuai amandat PBB.
“Terima kasih atas dedikasi dan telah berperan penting dalam misi diplomasi sebagai duta budaya untuk turut mempromosikan kesenian dan kebudayaan Indonesia selama di Lebanon,” ucapnya.
Baca Juga: Bakamla Usulkan Pembangunan Dermaga di Sejumlah Wilayah Prioritas
Sebelum meninggalkan Beirut, Lebanon, KRI Diponegoro-365 menyerahkan bendera PBB yang menjadi simbol wewenang penugasan sebagai pasukan perdamaian dipindahkan kepada KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P Unifil.
KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang dipimpin Letkol Laut (P) Anugrah Anurullah, membawa 120 prajurit TNI AL, meliputi 105 awak kapal dan membawa 15 personel pendukung yang terdiri dari pilot, teknisi mesin dan kru pesawat serta perwira kesehatan, intelijen, psikologi, penerangan hingga melibatkan personel dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan penyelam.
Berdasarkan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701, KRI Sultan Iskandar Muda-367 menjalankan beberapa tugas penting hingga Januari 2026 mendatang, antara lain memantau aktivitas maritim di Laut Mediterania serta operasi interdiksi maritim bersama Angkatan Laut Lebanon.
Baca Juga: Peringati HUT ke-3, Koopsudnas Gelar Kejuaraan Panahan
“Salah satu tugas utama dari Satgas MTF TNI adalah mencegah tindakan ilegal, seperti penyelundupan senjata melalui jalur laut,” ujar Anugrah.
Dia melanjutkan, misi sebagai pasukan di Lebanon sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah, yang masih rentan potensi konflik.
“Penugasan ini merupakan bagian dari upaya global untuk menciptakan perdamaian di kawasan yang rawan ketegangan,” pungkasnya. (at)